
Transcription
DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS“CRASH”Jenis KaryaJudulUkuranMedia/TeknikTahuan PembuatanPencipta: Lukisan: Crash (Tabrakan): 60 cm x 80 cm: Cat Akrilik di atas Kanvas: 2007: Drs. Bambang Prihadi, M.Pd.A. PendahuluanKebebasan seniman dalam berkarya seni rupa mencapai kemajuan sejak abadke-19, yaitu dengan munculnya seni lukis abstrak (ww.boundless.com). Seni lukismerupakan media eskpresi, yaitu media untuk mengungkapkan pikiran dan perasaanpenciptanya berdasarkan pengalaman estetiknya. Pelukis menciptakan karyanyadengan gagasan, bentuk (komposisi), dan media atau teknik tertentu sesuai denganpilihannya. Karena menciptakan karya seni merupakan bentuk aktualisasi diri,1
pemilihan tema, bentuk, dan teknik tersebut merupakan cerminan kepribadianpenciptanya.Lukisan di atas berjudul “Crash” berukuran 60 cm x 80 cm dan dikerjakandengan media cat akrilik di atas kanvas. Lukisan ini diciptakan pada tahun 2010 dandipamerkan dalam Pameran Seni Rupa LPTK Se-Jawa Tengah di Taman Budaya JawaTengah Surakarta pada tanggal 11-17 Maret 2010. Sejalan dengan pendekatan kritis,deskripsi karya ini mencakup ciri-ciri tema, komposisi, makna atau isi karya, sertapenggunaan bahan dan alat sesuai dengan apa yang dikonseptualisasikan dandiwujudkan oleh penciptanya. Deskripsi karya seni lukis ini merupakan upaya untukmelakukan refleksi dan sekaligus mempertanggungjawabkan penciptaan karya tersebutsecara akademik.B. Seni Lukis AbstrakLukisan di atas diciptakan dengan gaya abstrak, maka untuk membahasnyapertama-tama perlu dijelaskan pengertian seni lukis abstrak. Sebagai salah satu gayaseni lukis, seni lukis abstrak mungkin tidak sama sekali didasarkan pada bentuk objekyang dikenal (recognizable object) tetapi mungkin juga merupakan absraksi daribentuk objek yang dikenal. Lukisan Piet Mondrian misalnya merupakan hasil akhir darieksplorasi bentuk dasar objek, berupa kisi-kisi garis berwarna netral (hitam, putih, danabu-abu) yang diisi dengan warna primer (merang, kuning, dan biru) (Jones, 1992: 176).Demikian pula, lukisan abstrak Wassily Kandinsky dihasilkan melalui eksplorasibentuk dasar objek alam (pemandangan alam), sehingga tinggal berupa komposisi garis,bidang, dan warna (Jones, 1992: 171). Berbeda dengan karya Baret Newman yangminimalistik, hanya berupa bidang dasar warna dengan tertentu (misalnya merah) yangrata (solid) ditambah dengan satu goresan kuas tipis dengan warna lain, yangsepenuhnya nonobjektif (Jones, 1992: 189).Lukisan abstrak mungkin mengandung unsur simbolis, sehingga menjadifenomena kultural. Lukisan semacam ini lebih banyak mencerminkan diri pelukis nyadaripada realitas objek yang ditampilkannya. Pelukis dapat memberikan maknasimbolikpada semua objek di luar dirinya.2Lukisanlanskap abstrak dapat
mengungkapkan resolusi-resolusi atau tujuan-tujuan tertentu, menginspirasi perasaandan emosi tertentu, dan mengharmonikan sikap-sikap atau relasi-relasi tertentu.Kebanyakan lukisan abstrak sebenarnya berakar pada seni lukis lanskap (pemandanga nalam), dengan mengambil esensi sifat horizontal dan vertikal objek-objek di alam(www.kathleenkarlsenart.com).C. Analisis Lukisan “Crash”Untuk menelusuri fungsi unsur-unsur bentuk dan prinsip-prinsip komposisipada sebuah karya seni, digunakan formal analysis (analisis bentuk) (Cleaver, 1966).1. TemaTema adalah ide yang luas atau pesan yang disampaikan oleh sebuah karya seni,biasanya tentang kehidupan, masyarakat atau sifat-sifat manusia. Tema adalah idedasar dan seringbersifat(www.boundless.com).universal,yang dieksplorasiSesuai dengan judulnya,dalam sebuah karyatema lukisandi atas adalah“trabrakan”, yaitu tumbukan keras antara dua kekuatan yang saling berlawanan, yangdapat mengakibatkan kekacauan atau kehancuran. Tema ini didasarkan pada inspiras itentang gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tanggal27 Mei 2006. Gempa Bumi tersebut merupakan gempa tektonik yang sangat kuat,berkekuatan 5,9 pada skala Richter, bahkan menurut United States Geological Surveygempa tersebut pada 6,2 pada skala Richter (id.wikipedia.org). Gempa tektonikdisebabkan oleh pergeseran lempeng- lempeng batuan dalam perut bumi dan gempa initerutama terjadi di Indonesia (id.wikipedia.org).Gempa bumi pada dasarnya merupakan peristiwa alam yang luar biasa karenatidak dapat diramalkan terjadinya dan tidak dapat dijinakkan. Manusia hanya bisaberusaha mengantisipasinya dengan peralatan untuk mendeteksinya dan membuatsarana untuk menghindari akibat gempa. Peristiwa alam ini merupakan misteri yangmenyadarkan manusia terhadap Tuhan Yang Mahakuasa.2. KomposisiKomposisi adalah susunan bentuk-bentuk dalam karya seni rupa, termasukpenggunaan unsur-unsur visual seperti garis, bidang, warna, dan volume (Jones, 1992:3
224). Apapun bidangnya, seniman menyusun unsur-unsur dasar seni rupa. Bagianbagian atau objek-objek dalam karya seni rupa secara individual sering disebut bentuk,tetapi istilah bentuk juga menunjukkan keseluruhan struktur dari suatu komposisi.Istilah komposisi sering digunakan untuk menunjukkan suatu karya seni rupa (Cleaver,1966: 1-2).Penggunaan unsur-unsur visual dalam karya seni rupa menyangkut hubunga nhubungan fisik dan psikologis yang dihasilkan dengan visual device (piranti visual),seperti keseimbangan, irama, dominasi, dan harmoni. Piranti visual ini disebut“principles of organization” (prinsip-prinsip penyusunan) yang berfungsi sebagaiaturan dalam komposisi. Penggunaan piranti visual ini menentukan keindahan bentuk(formal beauty) suatu karya seni rupa (Ocvirk dkk., 1962: 11).Dari segi strukturnya,lukisan di atas secara keseluruhan menunjukka nkeseimbangan (kestabilan), keselarasan, dan kesatuan. Keseimbangan dihasilka ndengan horisontalitas dan vertikalitas bidang-bidang.Dua bidang warna gelapkehitaman di bagian bawah lukisan seolah-olah menjadi tiang pancang yang sangatkokoh, sehingga mampu menahan berat bidang warna biru yang menjorok ke kanan dibagian atas lukisan.Keselarasan atau harmoni dalam lukisan ini dihasilkan dengan pengulanga nunsur garis dan bidang, warna, serta tekstur. Garis selain sebagai garis yang mandir ijuga secara bersama-sama membentuk kesan tekstur (tekstur semu) di sebagian besarbidang lukisan. Bidang-bidang warna-warna pokok di sini disusun secara jukstaposis i,tetapi terdapat bias (sapuan tambahan) warna secara bersilangan, sehingga terjadiinteraksi warna di sebagian besar bidang lukisan.Keseimbangan dan keselarasan dalam lukisan ini memberikan sumbangan yangbesar bagi kesatuan komposisinya. Selain itu, kesatuan ini juga didukung olehpewarnaan yang cenderung datar di seluruh bidang lukisan. Hampir tidak terdapatkesan bentuk bervolume atau kesan keruangan dalam komposisi lukisan.Dilihat dari segi unsur-unsurnya, lukisan di atas terdiri atas garis, bidang-bidang,dan warna. Garis di sini merupakan unsur yang menonjol dibandingkan dengan bidang.Garis bervariasi dari segi panjang-pendek, tebal-tipis, lurus-lengkung, warna, dan4
arahnya, yang disusun baik secara sejajar maupun bersilangan. Sifat kontras garis-garisdi sini sangat berperan dalam mengesankan gerak dan kekuatan, yang berkesan lembutsampai yang keras.Unsur bidang dalam lukisan ini lebih ditentukan oleh warna daripadaberdasarkan garis batas. Bidang-bidang dengan warna kemerahan, kekuningan, dankebiruan, dan kehijauan merupakan bidang-bidang tidak beraturan yang bertabrakanatau saling menerobos, memberikan kesan gerak dan kekuatan sejalan dengan susuna ngaris tersebut.Dari segi prinsip penyusunan, terdapat prinsip kontras, irama, penekanan.Kontras warna ditunjukkan pada gelap-terang dan hue (nilai warna). Irama dalamkomposisi ini dihasilkan dengan pengulangan garis, bidang, dan warna secarabervariasi dari segi ukuran, jarak, dan penempatannya. Sesuai dengan temanya, iramayang terjadi cenderung menunjukkan irama yang keras, namun terdapat pula iramayang agak lembut. Irama yang cukup kuat ini menimbulkan kesan luapan emosi yangmenjadi ciri gaya ekspresionistik.Dalam komposisi ini terdapat penekanan atau pusat perhatian (center ofinterest), yaitu pada persilangan bidang-bidang kebiruan yang horisontal dan yangvertikal, yang di situ ditambahkan bentuk yang sangat berbeda dengan bentuk-bentuklainnya di dalam komposisi.Jadi, komposisi atau struktur bentuk lukisan ini pada dasarnya terdiri atas unsurgaris, bidang, warna, dan tekstur yang terorganisasi berdasarkan prinsip keseimbanga n,keselarasan, kesatuan, irama, kontras, dan penekanan. Secara umum komposisi yangtersusun ini mewujudkan gaya abstrak dengan sentuhan gaya eskpresionistik.3. TeknikTeknik berkenaan dengan jenis dan cara penggunaan media atau bahan dan alatdalam pembuatan karya seni rupa (Cleaver, 1966: 35). Lukisan di atas dikerjakan diatas kanvas dengan cat akrilik dan kuas dengan ukuran yang bervariasi. Cat akrilikdibuat dari bahan pewarna (pigment) dan bahan pengikat acrylic polymer dan dapatdiencerkan dengan air. Media ini memiliki sifat-sifat yang hampir sama dengan cat5
minyak, yaitu dapat digunakan baik secara tipis atau transparan maupun tebal ataumenutup (impasto). Media ini cocok untuk membuat garis dan bidang dengan tepi yangbersifat tegas atau keras (hard edges) (Jones, 1992: 34).Untuk mengaplikasikan cat tersebut, digunakan kuas dengan bervariasi ukuranuntuk menghasilkan garis atau sapuan kuas dengan ketebalan yang bervariasi. Warnayang digunakan dalam lukisan ini meliputi ultramarine blue, prussian blue, cobalt blue,vermilion, cadmium yellow, untuk menghasilkan warna dengan tingkat saturasi(kecerlangan) yang tinggi. Untuk memberikan penekan dan efek lembut warna-warnatersebut dicampur dengan titanium white.Pertama-tama dibuat tiga bidang utama dengan warna campuran cobalt bluedan ultramarine blue untuk bagian tengah, campuran vermilion dan cadmium yellowuntuk bagian bawah, dan cadmium yellow untuk bagian atas bidang lukisan. Dalamkondisi cat masih basah, kemudian ditambahkan warna prussian blue untuk membuatgaris-garis tebal pada bidang warna biru tersebut dan garis-garis dasar di seluruh bidanglukisan. Selanjutnya digunakan campuran cadmium yellow dan titanium white untukmembuat garis-garis aksen di atas garis-garis biru tersebut. Untuk memperkaya(memperumit) komposisi warna, kemudian digunakan campuran warna-warna tersebutsecara bervariasi. Seluruh proses penerapan media ini dilakukan melalui eksplorasi daneksperimentasi untuk menghasilkan komposisi lukisan yang artistik.D. SimpulanLukisan “Crash” merupakan ekspresi penghayatan pelukis terhadap peristiwaalam yang membawa manusia kepada pengalaman spiritual. Dahsyatnya bencana alamtersebut menjadikan pengalaman yang menakutkan dan mengingatkan manusia kepadakekuasaan Sang Mahapencipta. Ungkapan pikiran dan perasaan tersebut tidakdisampaikan melalui penggambaran objek-objek yang nyata atau secara litera lmelainkan melalui gaya abstrak dengan sentuhan gaya ekspresionistik.Daftar Pustaka:[1] Jones, Arthur F. (1992). Introduction through art. New York: HarperCollins.6
[2] Cleaver, Dale G. (1966). Art an introduction. New York: Harcourt, Brace, &World.[3] Ocvirk, Otto D. (1962). Art Fundamentals. Dubuque: WM. C. Brown Company.[4] e-art.htm[5] https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa bumi Yogyakarta 2006[6] https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa bumi tektonik[7] undless-art- ontent-42/figurative-and-abstract-art264-1615/[8] http://www.visual-arts-cork.com/abstract-art.htm7
B. Seni Lukis Abstrak Lukisan di atas diciptakan dengan gaya abstrak, maka untuk membahasnya pertama-tama perlu dijelaskan pengertian seni lukis abstrak. Sebagai salah satu gaya seni lukis, seni lukis abstrak mungkin tidak sama sekali didasarkan pada bentuk objek