
Transcription
KLASIFIKASI IKLIMArif Ashari - 2017
Referensi: Tjasyono, B. 2004. Klimatologi, Edisi Kedua. Bandung: Penerbit ITB Tjasyono, B. 1999. Klimatologi Umum. Bandung: Penerbit ITB Tjasyono, B. 1992. Klimatologi Terapan. Bandung: Pionir Jaya Daldjoeni, N. dan Sudarmo, P. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta:Ombak Lakitan, B. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Oliver, J.E. (ed). 2005. Encyclopedia of World Climatology. New York:Springer
Mengapa perlu klasifikasi iklim? Kombinasi berbagai faktor iklim apabila menempati topografiyang berbeda akan menimbulkan iklim yang sifatnya khas bagidaerah itu (iklim geografis) Topografi berbeda kombinasi faktor iklim berbeda iklimgeografis berbeda
Iklim merupakan konsep yang sangat geografis, karena bumimenunjukkan pola iklim yang sangat jelas Dalam geografi iklim dipelajari melalui klimatologi. Kajianklimatologi sangat penting untuk berbagai bidang di luar geografitermasuk pertanian, arsitektur, ekologi, kehutanan, dan ekonomikarena iklim merupakan faktor yang mempengaruhi perilakumanusia dan proses alam melalui berbagai macam cara
Ada dua klasifikasi iklim yang utama: Pertama, yang menunjukkan relasi genetis, misalnya semua iklimmusim (monsoon climate) tidak sama-sama bersebab pada anginmusim. Tetapi sayangnya tidak diperhatikan unsur suhu dan presipitasisehingga sama-sama termasuk iklim musim tetapi mengandungperbedaan dalam tanggapan biologisnya Kedua, klasifikasi berdasarkan efek-efek yang mirip, misalnyasemua iklim gurun akan menunjukkan gejala yang sama yaitukekeringan Tetapi penyebab kekeringan ini dapat berlainan antar gurun
Dalam klasifikasi iklim respon biologi sangat penting untuk diperhatikan Hal ini karena klimatologi sebagai bagian dari ilmu kebumian sudahselayaknya memperhatikan kausal antara persebaran iklim tertentu danmemandang pengaruh iklim atas seluruh kegiatan manusia sebagai syaratyang asasi Indikator utama dari pengaruh tersebut diwujudkan oleh tipe-tipe vegetasi danselanjutnya akan melahirkan respon yang bersifat fisis dan ekonomis Indikator lain berupa kondisi tanah, persediaan airtanah, dan campur tanganmanusia Perlu diingat bahwa data klimatologis bukan data tumbuhan tetapi nilai-nilaistatistik dari unsur iklim, yang pokok adalah suhu dan curah hujan
SEJAK KAPAN KLASIFIKASI IKLIM DIBUAT?
Klasifikasi iklim tertua sejak jaman Yunani kuno yang dasarnyahanya berupa suhu. Pada periode ini telah dikenal adanya variasisuhu yang diakibatkan oleh perbedaan letak lintang (tetapiperanan darat dan laut kurang diperhatikan) Supan (1896, pencetus gagasan membagi bumi menjadi 35provinsi iklim), menyarankan isoterm 200C dijadikan batas luar darizona iklim panas Isoterm tersebut letaknya kira-kira berimpit dengan zona anginpasat, sekaligus batas tumbuhnya pohon palma Adapun sebagai batas luar dari zona iklim dingin disarankanisoterm 100C untuk bulan terpanas yang berimpit dengan zonapertumbuhan pohon
Klasifikasi tersebut hanya didasarkan atas suhu saja, dan di setiaphemisfer dibedakan menjadi tiga zona iklim Namun demikian faktor iklim lain (misal curah hujan) belumdiperhatikan, padahal menurut kenyataannya baik pada zonapanas maupun sedang terdapat daerah-daerah yang sifatnyabasah maupun kering Selanjutnya para geograf dan klimatolog mengembangkanklasifikasi yang lebih detil berdasarkan suhu dan curah hujanbersama Hingga saat ini klasifikasi iklim sangat banyak diantaranya yangpaling terkenal adalah klasifikasi Hettner (Jerman), de Martonne(Prancis), Koppen (Jerman-Austria), dan Thornthwaite (Amerika)
DASAR KLASIFIKASI IKLIM
Meskipun iklim di bumi cukup rumit, tetapi adakecenderungan bahwa sifat/pola iklim tertentu di berbagaidaerah yang saling berjauhan letaknya menunjukkanperilaku yang sama apabila faktor penentu iklimnya sama Berkaitan dengan kondisi tersebut para ahli geografiberusaha untuk membuat klasifikasi iklim
Pembagian iklim dapat didasarkan atas sejala-sejala iklim Misalnya dapat digunakan data curah hujan (dengan cara ini maka seluruhgurun dapat disatukan dalam kelompok iklim) Klasifikasi juga dapat menambahkan angin sehingga terdapat gurun anginpasat dan gurun angin intermontan Pendekatan dengan menggunakan angin relatif sulit
Ragam iklim pada berbagai tempat di permukaan bumi ditentukan olehbeberapa gabungan proses atmosfer yang berbeda Agar diperoleh pemerian dan pemetaan daerah iklim maka perlumengidentifikasikan dan mengklasifikasikan berbagai tipe iklim Meskipun semua unsur iklim penting hubungan yang menyatakan kecukupanpanas dan air banyak mempengaruhi klasifikasi iklim Thornthwaite (1933) menyatakan bahwa tujuan klasifikasi iklim adalahmenetapkan pemerian ringkas jenis iklim ditinjau dari segi unsur yang benarbenar aktif terutama air dan panas Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan tekanan adakemungkinan merupakan unsur aktif untuk tujuan khusus
Pemahaman yang lebih baru tentang klasifikasi iklim adalahdengan melihat hubungan sistematik antara unsur iklim dan polatanaman dunia Telah banyak ditemukan korelasi antara tanaman dengan unsurpanas atau air Dengan demikian indeks suhu atau air digunakan sebagai kriteriauntuk menentukan jenis iklim Klasifikasi iklim berdasarkan pola tanaman biasanya dikaitkandengan hutan, hujan, gurun, padang rumput, atau tundra
TIPE IKLIM KOPPEN Korelasi antara iklim dengan vegetasi telah mulai banyak diperhatikan Dimulai dari Von Humboldt (1769-1856) seorang geograf tumbuhan Jermanyang mengadakan riset di beberapa bagian di benua Amerika Selatan Humboldt, De Candolle, maupun Griesse-Bach berpendapat bahwa faktorsuhu sangat penting, walaupun pengaruh hujan juga tidak dapat ditinggalkan Pada tahun 1918 Wladimir Koppen memperkenalkan model Iklim Koppendengan dasar klaifikasi rata-rata suhu dan curah hujan bulanan dan tahunan Vegetasi lokal dipandang sebagai ekspresi dari totalitas iklim di situ Kehidupan vegetasi dipengaruhi presipitasi dan evaporasi Model iklim ini digunakan secara internasional, dalam buku-buku klimatologiselalu muncul
TIPE IKLIM KOPPEN Köppen (dibaca Kepun) dikembangkan oleh Wladimir Koppendengan melihat adanya hubungan antara region vegetasi yangutama dengan karakteristik iklim regional Sistem ini mendeskripsikan iklim berdasarkan rerata temperaturbulanan, rerata curah hujan bulanan, dan total curah hujantahunan
TIPE IKLIM KOPPEN Keistimewaan klasifikasi iklim Koppen adalah dalam penyusunansimbol-simbol tipe iklimnya dapat dengan tepat merumuskan sifatatau corak masing-masing tipe hanya dengan tanda yang terdiriatas beberapa huruf terkombinasi sajaMisalnya Af dapat diterjemahkan panjang lebar: Iklim tropis, sepanjang tahun panas, rata-rata suhu dari bulanterdingin lebih dari 180 C (semua keterangan ini baru menjelaskansimbol ‘A’) Sedangkan ‘f’ nya berarti basah sepanjang tahun, tidak ada bulanyang rata-rata angka presipitasinya kurang dari 60 mm
TIPE IKLIM KOPPEN Untuk lebih memahami konsep iklim ini, mari kita perhatikan bahwa dalamklasifikasi iklim Koppen terdapat skema kategori dan subkategori Pada level yang paling umum terdapat enam kelompok iklim yaitu A, B, C, D,E, H Kelompok iklim A hingga E, membentang dari lintang tropis dekat ekuator (A)hingga lintang tinggi di kutub (E), dan mencakup area geografis yang besar.Sedangkan H untuk wilayah high-alltitude Semua tipe iklim ini dibedakan dengan dasar temperatur, kecuali iklim Bberdasarkan karakteristik kelembaban
TIPE IKLIM KOPPEN Sistem klasifikasi ini termasuk yang paling berhasil, iklim di permukaan bumidibagi berdasarkan ciri-ciri yang menentukan pertumbuhan vegetasi sehinggaberguna bagi manusia dan hewan Koppen membedakan lima jenis iklim basah yaitu A, C, D, ET, EF dandisampingnya terdapat dua iklim kering yaitu BW dan BS Di wilayah basah, apabila suhu memungkinkan selalu ada vegetasi lebat Di wilayah kering, apabila tidak terdapat vegetasi maka akan menjadi gurun(BW), dan bila vegetasi dapat tumbuh makan akan menjadi gurun steppan(BS)
TIPE IKLIM KOPPEN Iklim-iklim basah lebih lanjut dapat dibagi lagi berdasarkan suhu rata-ratabulan terpanas, jika ini bersifat menentukan bagi tumbuhnya vegetasi dankesehatan manusia, jika tidak maka berdasarkan suhu bulan terdingin Suatu iklim termasuk basah atau kering ditentukan oleh indeks hujan R yangperhitungannya menggunakan rumus R r / t – c r rata-rata presipitasi tahunan dalam cm, t rata-rata suhu tahunan dalamcelsius, dan c konstanta Penentuan nilai c adalah: jika curah hujan terbagi merata sepanjang tahunmaka c 7, apabila kebanyakan hujan terjadi pada musim panas (sehinggahasil presipitasi menguap kembali) maka c 14, apabila hujan turun selamamusim dingin maka c 0
TIPE IKLIM KOPPEN Batas antara iklim basah dan iklim kering terletak pada nilai indeks R 2 Jadi BS dan BW nilainya kurang dari 2, dengan ketentuan indeks kurang dari1 termasuk BW dan indeks antara 1-2 termasuk BS Koppen membuat klasifikasi lima iklim utama yaitu A, B, C, D, dan E A adalah iklim tropis, berwilayah yang diapit oleh isoterm 180 C untuk bulanterdingin B adalah iklim tundra dan kutub dibatasi oleh isoterm 100 C untuk bulanterpanas (pada batas ini tidak ada buah yang dapat masuk) C dan D merupakan iklim sedang, wilayahnya terletak diantara iklim A dan E Iklim C menempati pinggiran benua yang dipengaruhi oleh iklim laut sehinggadisebut iklim sedang yang hangat Iklim D menempati pedalaman benua sehingga dinamakan iklim hujan saljuatau boreal
TIPE IKLIM A suhu bulanterdingin 180 C B evaporasi presipitasi C bulan terdinginantara 180 C dan 00 C D suhu bulanterdingin 320 C;terpanas 100 C E suhu bulanterpanas 100 CBERSAMA TIPE A f tanpa masa kering,bulan terkering 6 cm s periode kering padapanas (jarang dijumpai) w kering pada musimdingin, bulan terkering6 cmBERSAMA TIPE C DAN D f tanpa masa kering,terbasah dengan bulanterkering s dan w s musim panas kering w kering pada musimdingin
TIPE IKLIM KOPPENKoppen kemudian meluaskan 5 iklim utama menjadi 11 iklim pokok yaitu Af: iklim hujan tropis Aw: iklim sabana Bs: iklim stepa (semi arid) Bw: iklim gurun (arid) Cs: iklim laut (musim panas kering) Cw: iklim laut (musim dingin kering) Cf: Iklim laut (selalu basah) Dw: iklim benua (musim dingi kering) Df: iklim benua (selalu basah) ET: iklim tundra EF: iklim salju abadi
TROPICAL (A) CLIMATES Merupakan tipe iklim yang dijumpai pada daerah lintang rendah yangmengapit wilayah ekuator, meluas hingga ke wilayah lintang 25o baik dibelahan bumi utara maupun selatan Iklim hangat dengan rerata temperatur bulanan diatas 180C Region iklim ini ebih lanjut dibagi menjadi tiga subkategori berdasarkan padapresipitasinya Tropical rain forest climate (Af) terdapat pada lintang sangat rrendah danberkaitan erat dengan radiasi matahari bulanan yang konsisten tinggi danpengaruh kuat dari ITCZ Sebagai dampaknya hujan muncul pada setiap bulan berkaitan denegankonveksi siang hari, kelembaban relatif selalu tinggi, dan vegetasi terdiri darihutan hujan yang rapat
TROPICAL (A) CLIMATES Tropical monsoon climate (Am) sangat dekat dengan Af karena juga banyakmenerima hujan yang melimpah Wilayah iklim ini berbeda dengan sebelumnya karena lebih nampak adanyapola musiman yang berkaitan dengan perpindahan posisi matahari danpergerakan udara Tropical savanna climate (Aw) terletak pada bagian tepi tipe iklim Af baik dibelahan bumi utara maupun selatan Perbedaan yang pokok diantara iklim ini dan iklim Af dan Af adalah bahwaiklim Aw secara jelas menunjukkan adanya musim kering Hal ini tidakk lepas dari pengaruh sistem tekanan udara pada skala yang luas
ARID AND SEMI-ARID (B) CLIMATES Merupakan region iklim dengan temperatur panas dan dingin yang relatifkering yaitu dengan presipitasi tahunan 76 cm Membatasi wilayah iklim A Secara geografis dibedakkan menjadi low latitude arid climates dan middlelatitude arid climates Low latitude arid climates (Bwh) lebih panas dan lebih kering berkaitandengan tekanan tinggi subtropis Midlatitude arid climates (Bsk) tidak begitu kering, semi arid, dan berkaitandengan jarak suatu tempat yang jauh dai tubuh air ataupun pengaruh daribayangan hujan
v
v
MESOTHERMAL (C) CLIMATES Wilayah ini sangat dipengaruhi pola temperatur musiman Disebut sebagai mesothermal karena memiliki musim panas dan dingindengan curah hujan cukup banyak Terletak di daerah lintang menengah, khususnya diantara 20-60 derajat Udan LS Kebanyakan penduduk tinggal pada zona iklim ini Jika kita perhatikan distribusi iklim dunia seperti pada peta akan nampakbahwa ada variasi antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.Mengapa? Perhatikan perbedaan hubungan antara darat dan laut di keduahemisfer Zona iklim mesothermal dibedakan mulai dari yang paling lembab (Cfa, Cwa),mediteranian (Csa, Csb), dan the marine west coast climate (Cfb, Cfc)
MICROTHERMAL (D) CLIMATES Wilayah ini membatasi wilayah iklim C Disebut sebagai mikrothermal karena memiliki musim dingin yang cukupdingin yang memastikan salju terdapat pada permukaan bumi untuk waktulebih lama Kebalikannya, musim panas dngan suhu hangat cenderung lebih singkatwaktunya Tipe iklim D hampir ekslusif dijumpai pada belahan bumi utara. Mengapa? Tipe iklim D ini sama dengan tipe iklim C yaitu dapat dibagi menjadi tigasubkategori yaitu humid continental hot summer climates (Dfa, Dwa), yangdibatasi oleh humid continental mild summer climates (Dfb, Dwb), dansubarctic climates (Dfc, Dwc, Dwd)
POLAR (E) CLIMATES Iklim yang paling ekstrim dari wilayah nonpegunungan adalah polar Eclimates, yang terdapat pada lintang diatas 70 derajat Terdapat dua subkategori yaitu tundra climate (ET) yang terdapat padalingkar kepesisiran arktik dan ice cap climate (EF) yang terletak pada interiorgreenland dan antarktika dengan gletsyer yang menutupi bentanglahan Pada iklim EF sudut datang sinar matahari sangatlah kecil sehinggamengakibatkan insolasi tahunan juga kecil. Ditambah dengan permukaan esyang memiliki niai albedo besa maka kebanyakan radiasi terpantulkan danmenyebabkan tidak tersedianya panas
Contoh:Data rata-rata suhudan hujanselama 10 tahundi wilayah XLintang rendahBulanJanuariFebruariT r27,05Desember275Hujan (mm)2501861288835
Contoh:Data rata-rata suhudan hujanselama 10 tahundi daerah Y(northern hemisphere,lintang sedang)BulanJanuariFebruariT 00Desember11,50Desember115Hujan (mm)12892
KLASIFIKASI IKLIM SCHMIDT-FERGUSON
Klasifikasi iklim yang dibuat oleh Schmidt-Ferguson merupakan salah satujenis klasifikasi yang banyak digunakan di Indonesia. Klasifikasi iklim ini mendasarkan pada curah hujan. F.H. Schmidt dan J.H.A. Ferguson (1951) mendasari sistem klasifikasi iklimuntuk Indonesia dengan sifat basah dan keringnya bulan Kriteria basah dan kering diambil tanpa perubahan apa pun dari Mohr Schmidt-Ferguson (1951) menentukan tipe iklim di Indonesia berdasarkanbulan basah dan bulan kering yang dianalisis dari data hujan minimal 10tahun.
Schmidt-Ferguson menerima metode Mohr dalam menentukan bulan keringdan bulan basah. Menurut Mohr berdasarkan penelitian tanah, terdapat tigaderajat kelembaban yaitu: Jika jumlah curah hujan dalam satu bulan 100 mm bulan basah, jumlahcurah hujan ini melampaui jumlah penguapan. Jika jumlah curah hujan dalam satu bulan 60 mm bulan kering,penguapan banyak berasal dari air dalam tanah daripada curah hujan. Jika jumlah curah hujan dalam satu bulan 60 mm - 100 mm bulan lembab,curah hujan dan penguapan kurang lebih seimbang. Simbol A sampai H digunakan untuk klasifikasi iklim ini Delapan jenis ini batas antaranya berupa rasio (Q): nilai rasio dalam %, dan a indeks seharga 0-8
Schmidt-Ferguson menghitung jumlah bulan kering dan bulan basah dari tiaptiap tahun kemudian diambil rata-ratanya. Tipe iklim ditentukan dengan menghitung nilai Q yaitu perbandingan antararata-rata bulan kering dengan rata-rata bulan basah. Hasilnya terdiri dari 8 tipe iklim yaitu:1. Tipe iklim A (sangat basah), vegetasinya hutan hujan tropis2. Tipe iklim B (basah), vegetasinya juga hutan hujan tropis3. Tipe iklim C (agak basah), vegetasinya hutan gugur4. Tipe iklim D (sedang), vegetasinya hutan musim5. Tipe iklim E (agak kering), vegetasinya sabana6. Tipe iklim F (kering), vegetasinya sabana7. Tipe iklim G (sangat kering), vegetasinya padang ilalang (hanya ada di Palu)8. Tipe iklim H (luar biasa kering), vegetasinya dan lokasi sama dengan G
LANGKAH-LANGKAH: Siapkan alat dan bahan yang akan dianalisis Perhatikan angka curah hujan bulanan, tentukan apakah termasuk bulanbasah, lembab, atau kering. Lengkapi kolom-kolom data hujan mengenai jumlah bulan basah, bulanlembab, dan bulan kering, serta jumlah curah hujan dan rata-rata curah hujanbulanan dalam kurun waktu 10 tahun Hitung jumlah bulan basah, bulan lembab, dan bulan kering
Hitung nilai Q dengan persamaan:𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑄 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎTentukan tipe iklim dengan mencocokkan nilai Q yang diperoleh dengan kriteriaiklim Schmidt-Ferguson:A: 0 Q 0,143B: 0,143 Q 0,333C: 0,333 Q 0,600D: 0,600 Q 1,000E: 1,000 Q 1,670F: 1,670 Q 3,000G: 3,000 Q 7,000H: 7,000 Q
Tipe Iklim Mohr Selain klasifikasi iklim yang dibuat oleh Schmidt-Ferguson, jenis klasifikasiiklim lain yang dirasa sesuai dan banyak diterapkan untuk wilayah Indonesiaadalah tipe iklim Mohr. Sama halnya dengan metode Schmidt-Ferguson, Mohr juga menggunakanunsur curah hujan sebagai dasar klasifikasi iklim. Bahkan, Mohr (1933) merupakan ahli yang pertama yang mengajukanklasifikasi iklim di Indonesia yang didasarkan pada curah hujan.
Tipe Iklim Mohr Klasifikasi iklim di Indonesia menurut Mohr didasarkan pada jumlah bulankering (BK) dan bulan basah (BB) yang dihitung sebagai harga rata-ratadalam waktu yang lama. Curah hujan rata-rata yang digunakan diperoleh dari pengamatan curah hujanselama minimal 10 tahun. Klasifikasi Iklim Mohr berdasarkan hubungan antara penguapan danbesarnya curah hujan. Asumsi untuk penguapan / evaporasi (E) adalah 2 mmper hari.
Tipe Iklim Mohr Berdasarkan keberadaan bulan basah dan bulan kering, terdapat kelas iklimmenurut Mohr yaitu sebagai berikut:
Tipe Iklim Oldeman Oldeman juga menggunakan unsur curah hujan sebagai dasar klasifikasi iklim Perbedaan antara klasifikasi Mohr dengan Oldeman adalah, Mohrmendasarkan pada evaporasi tiap hari 2 mm hasilnya terdapat 5 kelas iklimdengan tingkat kelembaban antara basah hingga sangat kering. Adapun Oldeman menentukan klasifikasi iklim berdasarkan kebutuhan airuntuk persawahan dan palawija, sehingga penentuan tipe iklim menurutOldeman terutama digunakan dalam usaha pertanian di Indonesia.
Tipe Iklim Oldeman Dasar yang digunakan dalam sistem klasifikasi iklim Oldeman adalah adanyabulan basah yang berturut-turut dan adanya bulan kering yang berturut-turutpula. Kedua bulan ini dihubungkan dengan kebutuhan tanaman padi sawah danpalawija terhadap air. Dalam konsep ini, curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukupuntuk membudidayakan padi sawah, sedangkan untuk sebagian besarpalawija maka jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mmtiap bulan.
Tipe Iklim Oldeman Musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padisawah selama satu musim. Meskipun lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenisyang digunakan, periode 5 bulan basah berurutan dalam satu tahundipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah makapetani dapat menanam padi sebanyak 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan maka tidak dapat membudidayakanpadi tanpa irigasi tambahan. Dalam metode Oldeman bulan basah didefinisikan sebagai bulan yangmempunyai jumlah curah hujan sekurang-kurangnya 200 mm.
Tipe Iklim OldemanDari tinjauan di atas Oldeman membagi 5 daerah agroklimat utama yaitu:A: jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutanB: jika terdapat 7-9 bulan basah berurutanC: jika terdapat 5-6 bulan basah berurutanD: jika terdapat 3-4 bulan basah berurutanE: jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan
Tipe Iklim OldemanStratifikasi kedua adalah jumlah bulan kering berurutan. Bulan kering didefinisikan sebagai bulan yang mempunyai curah hujankurang dari 100 mm, karena untuk pertumbuhan tanaman palawija diperlukancurah hujan sekurang-kurangnya 100 mm tiap bulan. Jika terdapat kurang dari 2 bulan kering, petani dengan mudah mengatasinyakarena tanah cukup lembab. Jika peiode bulan kering antara 2 dan 4, maka petani harus hati-hati dalammembudidayakan tanaman. Periode 4 sampai 6 bulan kering berurutan dipandang sangat lama jika irigasitambahan tidak tersedia.
Tipe Iklim OldemanDengan demikian pendaerahan agroklimat dengan meninjau stratifikasi keduaadalah sebagai berikut:Zona A: jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutanB1: jika terdapat 7 sampai 9 bulan basah berurutan dan kurang dari 2 bulankeringB2: jika terdapat 7 sampai 9 bulan basah berurutan dan 2 sampai 4 bulan keringC1: jika terdapat 5 sampai 6 bulan basah berurutan dan kurang dari 2 bulankeringC2: jika terdapat 5 sampai 6 bulan basah berurutan dan 2 sampai 4 bulan keringC3: jika terdapat 5 sampai 6 bulan basah berurutan dan 5 sampai 6 bulan kering
Tipe Iklim OldemanD1: jika terdapat 3 sampai 4 bulan basah berurutan dan kurang dari 2 bulankeringD2: jika terdapat 3 sampai 4 bulan basah berurutan dan 2 sampai 4 bulan keringD3: jika terdapat 3 sampai 4 bulan basah berurutan dan 5 sampai 6 bulan keringD4: jika terdapat 3 sampai 4 bulan basah berurutan dan lebih dari 6 bulan keringE1: jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan dan kurang dari 2 bulankeringE2: jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 2 sampai 4 bulankeringE3: jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 5 sampai 6 bulankeringE4: jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan dan lebih dari 6 bulankering
panas dan air banyak mempengaruhi klasifikasi iklim Thornthwaite (1933) menyatakan bahwa tujuan klasifikasi iklim adalah menetapkan pemerian ringkas jenis iklim ditinjau dari segi unsur yang benar-benar aktif terutama air dan panas Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan tekanan ada