Transcription

View metadata, citation and similar papers at core.ac.ukbrought to you byCOREprovided by UPN (Universitas Pembangunan Nasional) Veteran Yogyakarta: Institutional RepositorySKRIPSIAnalisis Deskriptif Komunikasi InterpersonalDalam Kegiatan Belajar Mengajar Antara Guru dan Murid PAUD Anak PrimaPada Proses Pembentukan Karakter Anak(Studi deskripsi komunikasi interpersonal antara guru dan murid yang diterapkanPAUD Anak Prima dalam rangka mencapai tujuan pendidikan bagi balita)Oleh:Unsin Khoirul Anisah153070290JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NAIONAL “VETERAN”YOGYAKARTA2011

HALAMAN PERSETUJUANLAPORAN PENELITIAN SKRIPSIJudul:Analisis Deskriptif Komunikasi InterpersonalDalam Kegiatan Belajar Mengajar Antara Guru dan Murid PAUD Anak PrimaPada Proses Pembentukan Karakter AnakDisusun oleh:Unsin Khoirul AnisahIK / 153070290Telah disahkan dan disetujui oleh:

HALAMAN MOTTOSeseorang itu dilihat bukan hanya dari siapa dan bagaimana dia tapijuga dari siapa dan bagaimana teman-temannya (HR.Muslim)Ingatlah bahwa setiap hari dalam sejarah kehidupan kita ditulisdengan tinta yang tak dapat terhapus lagi (Thomas Carlyle)Sukses bukanlah akhir dari segalanya, kegagalan bukanlah sesuatu yang fatal:namun keberanian untuk meneruskan kehidupanlah yang diperhatikan(Sir Winston Churchill)Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untukmencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajarmembangun kesempatan untuk berhasil (Mario Teguh)There can be miracles, when you believe. Though hope is frail,It’s hard to killWho knows what miracles, you can achieve.When you believe, somehow you will. You will when you believe(Whitney Houston )

HALAMAN PERSEMBAHANInnalhamda lillaah. Alhamdulillah ‘ala kulli haal wa fi kulli haalSkripsi ini penulis persembahkan untuk Ayahanda Drs. H. Munashir, MM danIbunda Hj. Siti Zuhrotun yang selalu mengiringi langkahku dengan doa tulus dankasih sayang.Kakak-kakakku tersayang yang selalu memberikan semangat danmotivasi untuk maju Mba Layla, Mas Teguh, Mba Vita, Mas Koko,dan malaikat kecilku Rifqy Najahul Wahda yang selalu memberikaninspirasi.Allief Nanang S yang selalu bersedia meluangkan waktu untukku.

KATA PENGANTARAssalamu’alaikum Warohmatullahi WabarokatuhSegala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Maha Bijaksana. Sehinggaatas kuasa-Nya lah skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih juga senantiasatercurah kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupunmateriil.Skripsi ini mendeskripsikan tentang strategi komunikasi kelompok dalamkegiatan belajar mengajar antara guru dan murid PAUD ANAK PRIMA pada prosespembentukan karakter.Pada akhirnya penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam penulisanskripsi ini. Untuk itu penulis mengharap kepada pembaca yang budiman untukmemberikan saran, kritik dan masukan.Skripsi ini disusun sebagai syarat kelulusan program studi sarjana. Padakesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:1. Bapak Agung Prabowo. M.Si selaku Ketua Prodi Imu Komunikasi .2. Ibu Ida Wiendijarti, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah sangatmembantu dalam proses penulisan skripsi ini.3. Bapak Edwi Arief Sosiawan, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telahmemberikan masukan dan saran dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Iwan Widianto selaku Ketua Yayasan Gemini Swa Yasa yangberkenan memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.5. Ibu Kus Wahyu Suciati Ningsih, direktur dari PAUD ANAK PRIMAyang sangat kooperatif dan bersedia memberikan izin dalam prosespenelitian.6. Bapak Agung kepala sekolah PAUD ANAK PRIMA dan segenap gurudan karyawan PAUD ANAK PRIMA yang sangat membantu dalampenelitian.7. Mama dan Papa tersayang yang selalu mengiringi langkahku dengan doadan ketulusan.8. Kakak-kakak tersayangku Layla Munirza, Zufrita Maslahatul Umami,Teguh Prihono, Koko Hernawan, dan my moodboster Rifqy najahulWahda.9. Allief Nanang S yang selalu bersedia meluangkan waktu demiterselesainya skripsi ini.10. Sahabat tersayang Rizky Yasintha yang selalu memberikan dorongan dansemangat.11. Teman-teman Eva, Erni, Ema, Lisa yang sangat super.12. Seluruh rekan-rekan seperjuangan Ilmu Komunikasi UPN 07Penulis

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . . iHALAMAN PERNYATAAN iiHALAMAN PERSETUJUAN . iiiHALAMAN PENGESAHAN . . . ivHALAMAN MOTTO . . vHALAMAN PERSEMBAHAN . . . viKATA PENGANTAR . . viiDAFTAR ISI . . viiiDAFTAR GAMBAR . . ixABSTRAK . . xABSTRACT . . . xiBAB I PENDAHULUAN . . . 11.1.Latar Belakang . . . 11.2.Rumusan Masalah . . . 91.3.Tujuan dan Manfaat . . . 91.3.1. Tujuan Penelitian . . . 91.3.2. Manfaat Penelitian . . . 101.4.Kerangka Pemikiran dan Teori . . . 111.4.1. Teori Belajar Mengajar . . 111.4.2. Konsep PAUD . . . 14BAB II TINJAUAN PUSTAKA . . . 182.1. Komunikasi . . . 18

2.2. Komunikasi Pendidikan . . . . 252.3. Komunikasi Interpersonal . 26BAB III METODOLOGI . . . 373.1. Jenis Penelitian . . 373.2. Objek Penelitian . . 383.3. Sumber Data . . 383.4. Teknik Pengumpulan Data . . 393.5. Teknik Analisa Data . . 413.6. Validitas Data . 42BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . . 441.1.Gambaran Umum PAUD ANAK PRIMA . 444.1.1 Dasar Pemikiran Terbentuknya PAUD ANAK PRIMA 444.1.2 Visi dan Misi PAUD ANAK PRIMA 464.1.3. Program Kegiatan Pembelajaran . 474.1.4. Peserta Didik . 494.1.5. Lokasi Lembaga Pendidikan 494.1.6. Sarana dan Prasarana 504.1.7. Logo PAUD ANAK PRIMA . 514.2. Hasil Penelitian . 524.2.1 Strategi Komunikasi dalam Proses Belajar MengajarAntara Guru dan Murid PAUD ANAK PRIMA . 524.2.1.1. Proses Perencanaan 524.2.1.2. Proses Pelaksanaan 53

4.2.1.3. Proses Evaluasi . 704.3. Pembahasan 76BAB V PENUTUP . . 955.1. Kesimpulan . . 955.2. Saran . 96DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

DAFTAR GAMBARGambar 1 : Stuktur Proses Belajar MengajarGambar 2 ; Unsur-Unsuk KomunikasiGambar 3 : Model Analisis InteraktifGambar 4 : Foto Kegiatan Belajar PAUD Anak PrimaGambar 5: Foto Kegiatan Keluarga Besar PAUD Anak PrimaGambar 6: Foto Taman Bermain PAUD Anak PrimaGambar 7 : Logo Playgroup and Kindergarten Anak PrimaGambar 8 : Siklus Proses Pengembangan Konsep Diri

SURAT PERNYATAANSaya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Deskriptif KomunikasiInterpersonal Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Antara Guru dan Murid PAUD AnakPrima Pada Proses Pembentukan Karakter Anak” merupakan karya ilmiah yang sayasusun sendiri dan tidak ada dalam karya ilmiah lain kecuali kutipan-kutipan yangtelah saya sebutkan sumbernya.Yogyakarta, 27 September 2011Penulis,Unsin Khoirul Anisah

LEMBAR PENGESAHANTelah diuji dan dinyatakan lulus dihadapan tim penguji pada:Hari/ tanggal: Selasa, 27 September 2011Judul Skripsi: Analisis Deskriptif Komunikasi InterpersonalDalam Kegiatan Belajar Mengajar Antara Guru dan MuridPAUD Anak Prima Pada Proses Pembentukan Karakter AnakPenyusun: Unsin Khoirul AnisahNIM: 153070290Jurusan: Ilmu KomunikasiFakultas: Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

ABSTRAKKomunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumentalsebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena melibatkankelima alat indera untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikankepada komunikan. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna,komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masihmempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusiamerasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat mediamassa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggihpun. Begitupuladalam dunia pendidikan, komunikasi interpersonal sangat tepat dan efektif untukditerapkan, khususnya pada pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dinimerupakan landasan penting dan pondasi bagi anak untuk melanjutkan hidup di masamendatang. Pada pendidikan usia dini, yaitu pada saat usia anak 0-5 tahun atau padausia emas, ditanamkan nilai-nilai awal kehidupan sebagai pegangan di kehidupanyang akan datang. Pada pendidikan dini, anak dipersiapkan untuk menjadi individuyang mandiri, kuat, pemberani dan siap untuk melanjutkan pendidikan pada jenjangselanjutnya yang lebih tinggi. PAUD Anak Prima melakukan peran sebagai pendidikbagi balita dalam rangka mengoptimalkan usia emas pada anak. Kegiatan pendidikandilakukan melalui komunikasi interpersonal antara guru dan murid untuk lebihmendalami karakter masing-masing. Komunikasi interpersonal yang diterapkan diPAUD Anak Prima terbukti efektif dalam merangsang kecerdasan balita. Dengankomunikasi interpersonal antara guru dan murid dapat menciptakan interaksi yangsinergis dan suasana belajar yang nyaman bagi murid. Kenyamanan belajar akanberpengaruh pada prestasi siswa dan menggali potensi balita. Dengan komunikasiinterpersonal, PAUD Anak Prima membentuk karakter anak didik menjadi pribadiyang cerdas, aktif, pemberani, berprestasi dan percaya diri. Penerapan metodependidikan PAUD Anak Prima berhasil melahirkan generasi-generasi penerus bangsayang unggul dari yang lain. Dengan demikian, balita telah dipersiapkan untukmenjalani kehidupan yang akan datang dan menuju ke jenjang pendidikan selanjutnyadengan berbekal kecerdasan dan kreatifitas.

ABSTRACTAn interpersonal communication was very potential to run instrumental function to influenceor to persuade other people due to it involved the five senses to heighten message persuasivepower that we communicated to the communicants. As a most complete and most perfectcommunication kind, interpersonal communication played important roles until wheneverduring humans still had emotion. In fact, face-to-face communication made humans felt morefamiliar with others. It was different with communication through mass media such asnewspaper, television, or most sophisticated technology. Likewise, in educational world,interpersonal communication was very appropriate and effective to apply, especially in theearly aged children education. The early aged children education was an important principleand foundation for children to continue their future lives. In the early aged children educationwhose were 0-5 year aged children or called golden ages, it was established early values asguidance in the next lives. In the early education, children were prepared to be independent,strong, brave, and ready to continue the next higher educational levels. Anak Prima EarlyChildren Educational Institution (PAUD) played roles as an under five year aged childreneducator in accordance to optimize children golden ages. Educational activities wereconducted through interpersonal communication between teachers and students to moredeepen each character. Interpersonal communication applied in Anak Prima Early ChildrenEducational Institution (PAUD) was proven effective in motivating an under five year agedchildren intelligence. By an interpersonal communication between teachers and students, itcould create a synergic interaction and convenient learning environment. It would influencestudent achievement and discovered an under five year aged children potentials. By aninterpersonal communication, Anak Prima Early Children Educational Institution (PAUD)shaped children character to be smart, active, brave, confidence personalities. Anak PrimaEarly Children Educational Institution (PAUD) educational method application wassuccessful to create superior nation’s successors than others. Therefore, an under five agedchildren had been prepared to run next lives and towards next educational levels byintelligence and creativity.

BAB IPENDAHULUAN1. 1. Latar BelakangUsia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proseskecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macampendidikan dasar, mulai dari berbicara, bersikap, bermain, hingga diajarkan untukbelajar pelajaran-pelajaran ringan. Hal tersebut dimaksudkan agar anak mampumengasah kecerdasan dan bakat yang ia miliki sejak lahir.Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu cara untukmeningkatkan kualitas anak didik sejak usia dini. Di masa inilah anak mulaidiajarkan untuk mampu berinteraksi dengan dunia luar. Balita dibiasakan untukmampu bergaul, bersikap dan berperilaku sesuai yang diajarkan. Anak dibiasakanuntuk hidup teratur dan belajar mentaati peraturan yang ada. Dengan carademikian, anak akan terbiasa hidup teratur sejak dini.Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelumjenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukanbagi anak sejak lahir sampai dengan usia lima tahun yang dilakukan ertumbuhandanperkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, daninformal.Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraanpendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan danperkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap danperilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahaptahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.Sebagian besar pertumbuhan anak terjadi pada usia dibawah lima tahunyaitu pada usia emas tersebut. Oleh karenanya, tingkat keberhasilan pertumbuhananak akan ditentukan pada usia tersebut. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)akan menentukan pendidikan pada jenjang berikutnya, sehingga eksistensinyaperlu mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.Pada dasarnya PAUD adalah wadah bagi balita untuk mengasah danmemupuk jiwa sosial sejak kecil. Namun, tak ayal dalam proses tersebut balitasangat rentan berperilaku tidak baik bahkan menyimpang. Itulah prosespembelajaran yang wajar dialami balita. Balita akan dengan mudah menirukanapa yang sebagian dari mereka lakukan, tanpa berfikir baik dan buruknyaperbuatan tersebut. Meniru adalah sebuah proses sosial yang lumrah terjadikhususnya dalam suatu kelompok seperti dalam kelompok bermain pada PAUD.

Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, dalam bukunya Teori-Teori PsikologiSosial (2002:79) menjelaskan tentang teori-teori belajar sosial dan tiruan sebagaiberikut:“Dalam kehidupan manusia ada 2 macam belajar yaitu belajar secara fisik(belajar menari, belajar naik sepeda, dan lain-lain) dan belajar psikis. Termasukdalam belajar psikis ini: belajar sosial (social learning), dimana seseorangmempelajari perannya dan peran orang-orang lain dalam kontak sosial.Selanjutnya orang tersebut akan menyesuaikan tingkah lakunya sesuai denganperan sosial yang telah dipelajarinya itu”.Penjelasan tersebut menggambarkan bahwa dalam PAUD, meniru adalahbagian dari proses sosial pada balita yang dapat menjadikan balita tersebut pandaidan peka terhadap rangsangan yang ada. Dengan memberikan pengertian padabalita bahwa apa yang anak lakukan dan apa yang anak tiru adalah baik atauburuk maka perlahan balita dapat mengetahui apa yang baik dan buruk untukdilakukan serta apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan.Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalahsalah satu faktor utamadalam proses pembentukan karakter disamping peran orang tua. Lingkunganmemegang andil yang cukup besar dalam membuat pola sikap anak-anak.Lingkungan disini adalah tempat anak berkegiatan dan berinteraksi dengan oranglain selain keluarga. Di lingkungan sekolahnya, anak diajarkan untuk mampuberlaku baik dan menghargai sesama.Membangun karakter anak sejak dini, sangat penting bagi orang tua danguru, dengan harapan agar anak sejak dini memiliki karakter yang baik. Semakin

meningkatnya perhatian orang tua dan pemerintah terhadap pendidikan anak usiadini adalah suatu kabar gembira. Akan tetapi, disisi lain, seringkali orangtua danpendidik juga masih memiliki pandangan yang kurang tepat dan sempit tentangproses pelaksanaan pembentukan pribadi pada anak usia dini, yakni terbatas padakegiatan akademik saja seperti membaca, menulis, menghitung, dan mengasahkreativitas.Pada usia balita, anak akan mengalami proses pembentukan karakterdengan stimulus yang diberikan oleh para orang tua dan guru yang mengajar diPAUD. Dalam proses pembentukan karakter, anak diajarkan dan dibiasakan untukberlaku baik dalam perilaku sehari-hari. Peran guru sama pentingnya denganperan orang tua dalam proses pendampingan belajar. Seorang Guru di PAUDdiharapkan mampu menjalin komunikasi dan interaksi yang baik dengan anakagar tercipta keselarasan dalam proses belajar. Guru haruslah berperan aktifuntuk senantiasa membimbing anak agar mampu menentukan apa yang harusdilakukan dan membentuk pribadi yang baik serta santun.Di usia balita, anak diarahkan untuk menjadi pribadi yang cerdas, baikcerdas secara akal maupun cerdas secara akal. Disinilah peran PAUD menjadipenting karena para pengajar harus aktif mengajarkan berbagai hal kepada UDharusaktifmengoptimalkan kecerdasan anak melalui berbagai rangsangan-rangsangan yangdapat dilakukan untuk mengasah kecerdasan anak.

Proses pembentukan karakter pada anak senantiasa dipantau oleh parapengajar PAUD, agar para pengajar bisa membimbing dan mengarahkan perilakubalita ke arah yang positif. Dengan demikian, karakter anak akan terbentukmenjadi anak yang cerdas dan santun sejak usia dini. Usia emas anak dipandangpenting untuk proses pembentukan karakter karena di usia emas anak sangat pekaterhadap rangsangan dan stimulus yang berasal dari lingkungan, baik lingkungankeluarga maupun lingkungan kelompok belajar dan bermain di PAUD.Seorang pengajar PAUD haruslah mampu menangkap respon balik daripara siswa, baik respon verbal dan nonverbal. Hal apa saja yang dilakukan siswaketika guru memasuki ruangan dan apa saja yang dikatakan oleh para siswa, mampuanberkomunikasi tidak terbatas pada pandai tidaknya berbicara dan sebanyak apayang dia bicarakan, melainkan bagaimana seorang pengajar PAUD mampumenciptakan pembicaraan yang baik, menyenangkan, dan bermanfaat bagi balita.Dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara guru dan murid, makaproses belajar mengajar yang terjadi di PAUD akan berlangsung baik danoptimal. Interaksi yang dinamis antara guru dan murid akan menciptakan iklimbelajar yang dinamis pula sehinnga balita dapat mengikuti semua kegiatan danpelajaran yang diajarkan. Interaksi yang terjalin di PAUD dalam proses belajarmengajar adalah untuk lebih mendalami pribadi balita, merangsang kecerdasan,dan mengasah bakat balita.

Pola interaksi yang terjalin di PAUD dimaksudkan untuk lebihmengoptimalkan usia emas balita dan memupuk rasa percaya diri balita.Kecerdasan yang balita miliki sejak lahir harus diasah dan diarahkan agarbalita yang belajar di PAUD lebih memiliki karakter dan unggul dibandingbalita yang lain. Karakter anak dibentuk sejak dini di PAUD menjadikanbalita lebih siap dan aktif untuk menuju jenjang pendidikan lebih tinggidengan berbekal kecerdasan dan perilaku yang baik yang telah balita miliki.Berbagai hambatan dan kendala dialami oleh PAUD dalam prosesbelajar mengajar. Diantaranya adalah sulitnya mengarahkan balita untukberlaku teratur. Seorang pengajar PAUD harus mampu mengarahkan danmendidik balita dengan cara yang mudah dipahami oleh balita. Seorangpengajar PAUD harus mampu menyampaikan pesan dengan efektif namundalam cara yang ringan dan mudah dipahami balita. Contohnya dengannyanyian dan permainan. Seorang pengajar dituntut untuk kreatif dalammenciptakan terobosan untuk menyampaikan pesan kepada balita. Melaluicara penyampaian yang ringan dan menyenangkan, diharapkan balita mampumencerna pesan yang guru sampaikan.Kota Yogyakarta menjadi pelopor di Indonesia dalam membentuk SPS(Satuan PAUD Sejenis) PAUD di setiap RW (Rukun Warga). Secara nasionalSPS PAUD pada tahun 2007 yang langsung ditanggapi oleh Kota Yogyakarta,sehingga dalam jangka waktu 8 bulan SPS PAUD sudah berdiri merata sekota

Yogyakarta. Saat ini telah terbentuk sebanyak 614 SPS PAUD yang berlokasidi masing-masing RW (Rukun Warga) dengan peserta didik 22.397 anak danjumlah pendidik sebanyak 3.173 orang.Dari sekian banyak PAUD yang ada di Yogyakarta, salah satunyaadalah PAUD Anak Prima. PAUD Anak Prima memiliki komitmen untukmencerdaskan dan memajukan sumber daya generasi emas bangsa. PAUDAnak Prima ada untuk masyarakat yang percaya bahwa periode emas puteraputeri adalah saat kreativitas bersinergi dengan multiple intelligence, dengankemandirian dan percaya diri menjadi sebuah karakter yang utuh, generasiemas yang peduli, rela memaafkan, adil, jujur, hormat pada sesama,tanggungjawab dan team work.Proses pendidikan di PAUD Anak Prima tidak hanya kegiatan belajardi kelas saja, melainkan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan olehPAUD Anak Prima. Melalui kegiatan berkebun bersama, diharapkan balitamemahami bagaimana cara untuk menjaga lingkungan dan efek darilingkungan yang bersih dan alami. Kegiatan lai yang lain yangdiselenggarakan PAUD Anak Prima adalah memancing di sungai bersamasama, dengan harapan balita akan mampu mensyukuri atas keindahan alamyang Tuhan ciptakan. Ada pula kegiatan-kegiatan pentas seni danperlombaan-perlombaan yang didalamnya mengandung unsur pembelajaran

dan pesan kepada balita agar menjadi pribadi yang tumbuh dan berkembangdengan baik.Keberhasilan para guru PAUD Anak Prima mencetak generasigenerasi baru yang lebih unggul terbukti dengan banyaknya lomba-lombamenyanyi, menari, dan presentasi yang diikuti murid PAUD Anak Prima danmenjadi juara. Dengan demikian, bakat yang dimiliki balita dapat diarahkandan tersalurkan dengan baik. Prestasi-prestasi yang diraih oleh PAUD AnakPrima membuktikan bahwa strategi yang digunakan PAUD Anak Prima untukmembentuk karakter anak sejak dini dan mengasah kecerdasan anak sangatefektif. Atas dasar inilah penulis memilih PAUD Anak Prima sebagai obyekpenelitian karena begitu banyak prestasi yang diraih oleh PAUD Anak Prima.Keberhasilan PAUD Anak Prima untuk melahirkan generasi yang berkarakter,pemberani dan cerdas melalui strategi pembelajaran yang ada di PAUD AnakPrima adalah prestasi yang membanggakan khususnya di bidang pendidikan.Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian dan observasi di PAUDAnak Prima.

1. 2. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan di atas maka yang menjadirumusan masalah adalah bagaimana komunikasi yang terjalin dalam kegiatanbelajar mengajar antara guru dan murid PAUD ANAK PRIMApadaperkembangan dan pembentukan karakter anak?1. 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. 3. 1. Tujuan PenelitianTujuan peneliti dalam penelitian adalah;1. Mengetahui strategi komunikasi kelompok dalam kegiatan belajarmengajar antara guru dan siswa pada PAUD Anak Prima dalam prosespembentukan karakter anak.2. Kegiatan komunikasi kelompok apa saja yang dilakukan PAUD AnakPrima untuk membentuk karakter balita.3. Hambatan apa yang dihadapi PAUD Anak Prima untuk membentukkarakter anak menjadi anak yang cerdas, aktif dan komunikatif sertaberkembang secara optimal.4. Faktor-faktor penunjang prestasi siswa-siswi PAUD Anak Prima

1. 3. 2. Manfaat AkademisMemberikan masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi khususnya dalammengetahui strategi komunikasi kelompok dalam proses belajar mengajar dan polakomunikasi antara guru dan murid yang digunakan PAUD Anak Prima dalam prosesperkembangan dan pembentukan karakter anak. Mengetahui peran PAUD AnakPrima untuk mempersiapkan generasi-generasi yang cerdas secara akal dan moral.Sebagai bahan literature untuk penelitian-penelitian sejenis, di masa yang akan datangdan penelitian ini juga dapat memberikan masukan bagi instansi pendidikanmengenai bagaimana strategi komunikasi kelompok antara guru dan murid untukmembentuk karakter anak dan meningkatkan fungsi PAUD Anak Prima agar optimaldan maksimal dalam merangsang kecerdasan dan mengendalikan perilaku pada anak.1. 3. 3. Manfaat PraktisPenelitian ini diharapkan dapat berguna bagi PAUD Anak Prima untukmengetahui strategi pengajaran dan pola komunikasi PAUD Anak Prima dapatmembantu merangsang kecerdasan anak dan strategi belajar mengajar dalampembentukan karakter anak. Melalui penelitian ini, PAUD Anak Prima diharapkanuntuk mengoptimalkan usia emas balita sebagai pondasi untuk masa depan.

1. 4. Kerangka Pemikiran dan Teori1. 4. 1. Teori Belajar Mengajar ( Jerome. S. Bruner )Belajar adalah berubah. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah belajar berartiusaha mengubah tingkah laku. Jadi, belajar akan membawa suatu perubahan padaindividu-individu yang melakukan proses belajar. Perubahan tidak hanya berkaitandengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga bentuk kecakapan atauketerampilan, sikap, pengertian harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.Jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang(Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar : Sardiman, 2007 ; 21). Sehingga tujuandari belajar itu mencakup tiga hal yaitu:1. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan konsep atau fakta (kognitif).2. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif).3. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik).Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si subjekbelajar, sehingga dalam proses belajar tentunya dipengaruhi dengan berbagai faktor.Secara garis besar faktor yang mempengaruhi siswa dalam proses belajar dibagimenjadi dua yaitu faktor eksternal (berasal dari luar diri si subjek belajar) dan faktorinternal (berasal dari dalam diri si subjek belajar). Faktor eksternal lebih condongpada faktor lingkungan sedangkan faktor internal lebih menekankan pada sisi

psikologis si subjek belajar. Menurut Thomas F. Staton ada enam macam faktorpsikologis (Sardiman, 2007:40-46), faktor-faktor tersebut antara lain :a. MotivasiSeseorang akan berhasil dalam proses belajar, kalau pada dirinya sendiri adakeinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar itulah yangdinamakan dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini juga meliputi dua hal ; Mengetahui apa yang dipelajari Memahami mengapa hal tersebut patut untuk dipelajari.b. KonsentrasiKonsentrasi dimaksudkan untuk memusatkan segenap kekuatan danperhatian pada suatu situasi belajar.c. ReaksiKecepatan jiwa seseorang dalam memberikam respons pada suatu pelajaranmerupakan faktor penting dalam belajar.d. OrganisasiBelajar juga merupakan kegiatanmengorganisasikan, menata ataumenempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuanpengertian.e. PemahamanPemahaman atau comprehension dapat diartikan sebagai kegiatan menguasaisesuatu dengan pikiran. Comprehension bersifat dinamis. Sehingga

diharapkan dengan adanya pemahaman yang baik akan menjadikan siswadapat berfikir secara kreatif. Jadi, comprehension merupakan unsurpsikologis yang penting dalam proses belajar.f. UlanganMengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah dipelajari membuatkemampuan para siswa semakin bertambah.Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisiatau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnyaproses belajar (Sardiman, 2007:47).Pada hakekatnya, tujuan komunikasi dan tujuan mengajar dalam prosesbelajar mengajar adalah sama yaitu menyampaikan informasi atau ilmu pengetahuanterhadap anak didik. Secara luas, mengajar diartikan sebagai suatu aktivitasmengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkandengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Mengajar sebagai upaya menciptakankondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa.Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu perkembangan anaksecara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental. Fungsi pokokdalam mengajar adalah menyediakan kondisi yang kondusif, sedang yang berperanaktif dan banyak melakukan kegiatan adalah siswanya, dalam upaya menemukan danmemecahkan masalah. Konsep mengajar memberikan indikator bahwa pengajarnya

lebih bersifat pupil centered. Sehingga tercapailah suatu hasil yang optimal, sangattergantung oleh kegiatan siswa / anak didik itu sendiri.Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik bila proses tersebut dapatmembangkitkan kegiatan belajar yang efektif. Pengajaran yang dikatakan berhasilbaik itu didasarkan pada pengakuan bahwa belajar secara esensial merupakan prosesyang bermakna, bukan sesuatu yang berlangsung secara mekanis belaka, tidaksekedar rutinisme. (Sardiman; 2007; 48-51).Instrumental input/ masukan alatkamiadaRaw input/Proses PengajaranHasil LangsungHasil Akhiruntukmasukan yanguntukGambar 1: Struktur proses belajarmengajaryangadauntuSumber: Sardiman,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: 2007:60percayaAndapercay

Gambar 4 : Foto Kegiatan Belajar PAUD Anak Prima Gambar 5: Foto Kegiatan Keluarga Besar PAUD Anak Prima Gambar 6: Foto Taman Bermain PAUD Anak Prima Gambar 7 : Logo Playgroup and Kindergarten Anak Prima Gambar 8 : Siklus Proses Pengembangan Konsep Diri