
Transcription
55BAB IIIKONSEP LABA DALAM PEMIKIRAN JOHN MAYNARD KEYNESA. Biografi John Maynard KeynesJohn Maynard Keynes terlahir di keluarga akademisi pada 5 Juni 1883di Cambridge. Ayahnya adalah seorang ahli ekonomi dan filsuf. Pada saat itu,ibunya sempat menjadi walikota, dan merupakan walikota wanita pertama dimasa itu. John Maynard Keynes memulai pendidikannya di taman kanakkanak lalu melanjutkannya ke sekolah persiapan sebelum akhirnya berhasilmemasuki Eton, sebuah sekolah bergengsi di Inggris. Setelah menyelesaikanpendidikannya di Eton, John Maynard Keynes berhasil mendapatkanbeasiswa dan karenanya dia berhak mendapatkan kesempatan untukmengenyam pendidikan di Cambridge University. Di sana dia memilih untukbelajar matematika, mata pelajaran yang sangat dikuasainya sejak kecil.Selama masa kuliahnya di Cambridge University, John MaynardKeynes menjalin hubungan yang baik dengan kelompok intelektualBloomsbury dan banyak seniman. Dia lulus dari sana dengan prestasi yangmembanggakan. Setelah kelulusannya, John Maynard Keynes bekerja untukIndia Office selama beberapa saat sebelum akhirnya memutuskan kembalilagi ke bangku sekolah. Dia berhasil mendapatkan beasiswa di King'sCollege. Selama Perang Dunia I, Keynes bergabung sebagai bendahara danpada masa inilah dia menerbitkan buku pertamanya, The EconomicConsequences of the Peace yang membawa ketenaran bagi dirinya.55
56Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang kuno.Keynes ialah seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifat-sifat baiknyadiperoleh secara turun temurun. Ia menjadi dosen dalam mata kuliah ilmuekonomi dan keuangan di Cambridge. Dunia sejarah ilmu ekonomi semakinsempurna karena munculnya berbagai pemikiran mengenai ekonomi dankeuangan yang baru dari berbagai hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilaipara ahli ekonomi sebagai ekonomi modern. Kemudian ia dikenal sebagaitokoh yang menyebabkan lahirnya mazhab baru yakni mazhab Keynes. 1Karya-karya Keynes sebagai seorang pakar ekonomi yang ulung, iatelah menulis banyak buku yaitu:1. Tahun 1913 ia menulis: Indian Currency and Finance, yang menjelaskanmengenai masalah moneter.2. Tahun 1919 ia menulis: The Economic Consequences of the Peace. Dalambuku ini ia mengkritik cara-cara yang digunakan oleh negara yang menangperang dunia pertama dalam menekan negara-negara yang kalah perang.Negara pemenang perang menekan negara yang kalah dengan syaratpembayaran utang yang berat. Ia berasumsi bahwa hal itu dapatmenimbulkan rasa marah dan dendam dari masyarakat yang kalah perang.3. Tahun 1922 ia menulis: A Revision of The Treaty.4. Tahun 1923 ia menulis: A Tract on Monetary Reform.5. Tahun 1930 ia menulis: A Treatis on Money. Buku yang terdiri dari duajilid ini secara berturut-turut membahas teori-teori murni tentang uang i-john-maynard-keynes.html diakses tanggal 26Maret 2015.
57penerapannya dalam perekonomian. Dalam hal ini perlu dicatat, dalambeberapa bukunya yang terbit sebelum The General Theory, Keynes masihberada dalam jalur pemikiran klasik dan neo klasik. Akan tetapi jalur inimulai ditinggalkan saat ia menulis The General Theory.6. Tahun 1936 ia menulis: The General Theory of Employment, Interest, andMoney. Buku ini ditulis sebagai reaksi terhadap depresi besar-besaranyang terjadi tahun 30-an yang tidak berhasil dipecahkan dengan metodeklasik dan neo klasik.2Karya terbaik Keynes ialah buku yang berjudul the general theory ofemployment, interest and money menjadi sebuah teori yang digunakansebagai pemikiran ekonomi masa depan. Buku tersebut juga mengukuhkanposisinya sebagai ahli ekonomi Inggris paling berpengaruh. Terlepas darihiruk pikuk prestasinya, Keynes sempat menjalani kehidupan pribadi yangkompleks karena orientasi seksualnya. Setelah berhubungan dekat denganbeberapa teman lelakinya, Keynes akhirnya menjalin hubungan heteroseksualdan menikahi Lydia Lopokova. Keynes meninggal pada 21 April 1946.3Posisi John Maynard Keynes dalam jajaran pemikiran ekonomi masihdianggap aman. Meskipun ide-ide yang awalnya dianggap sesat, mengancamjantung pemikiran ekonomi klasik, ekonomi keynesian diterima secara luaspada waktunya. Banyak ide-idenya telah digantikan dan bahkan diejek saatini, namun beberapa ekonom dapat mengklaim telah memiliki seperti efekmendalam pada pengembangan "ilmu suram" di abad ke-20 atau telah23Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), hal. aynard-keynes/ diakses tanggal 26 Maret 2015.
58langsung bertanggung jawab untuk mengembalikan perekonomian dunia kekemakmuran dari kedalaman depresi. Keynes dilakukan perannya dipanggung internasional pada saat penting dalam sejarah dunia, mendorongPressman untuk menjuluki dia "penyelamat pragmatis kapitalisme."Keynes merupakan seorang penganut teori ekonomi merkantilis,kebanyakan teori yang dikeluarkannya difokuskan pada upaya pemerintahnegara bersangkutan untuk menjaga kestabilan ekonominya. Beliaumerupakan seorang pegawai di Badan Keuangan Inggris yang mencetuskanbeberapa pemikiran mengenai sistem perekonomian modern yang hinggasekarang karyanya digunakan sebagai pedoman ekonomi dunia internasional.Idenya berawal pada akhir perang Dunia I, yang diawali dengan ketidaksetujuan Keynes terhadap hukuman yang dijatuhkan oleh Liga BangsaBangsa terhadap Jerman atas segala kerugian perang yang berujung padapelunasan seluruh kerugian dan hutang negara Jerman terhadap negara-negarapemenang Perang Dunia I termasuk Inggris.Keynes beranggapan bahwa hukuman tersebut akan sulit ditepati dandipenuhi oleh Jerman dan justru hal tersebut membuat perekonomian negaranegara lain runtuh dan Jerman sendiri juga akan sengsara memenuhihukuman tersebut. Hal ini kemudian terbukti dengan jatuhnya perekonomianEropa dan terjadinya Perang Dunia II. Keynes beranggapan bahwa produksiyang terus menerus dilakukan Jerman sebagai upaya untuk membayar hutangperang semakin menyengsarakan industrinya sendiri. Negara juga diperlukanuntuk melakukan upaya investasi sebagi upaya preventif agar ekonominya
59tidak collapse. Dari sinilah kemudian Keynes dikenal sebagi ekonom modernyang mengajukan isu investasi oleh negara.4Sebagai seorang ekonom yang mendasarkan teorinya pada teorimerkantilis, Keynes menekankan segala bentuk upaya penstabilan ekonominegara pada kebijakan-kebijakan pemerintah. Keynes menyebutkan bahwapemerintah dalam rangka untuk menghindari dan menangani krisis yangdapat sewaktu-waktu menyerang, perlu melakukan suatu bentuk investasidalam bentuk fasilitas publik.Namun hal ini tidak selamanya berhasil, karena penambahan nilaiinvestasi yang tidak diikuti dengan peningkatan kemampuan konsumsisecepat proses produksi juga akan menimbulkan krisis perekonomian.Sehingga hal ini perlu diseimbangkan dengan kekuatan ekonomi yang sedangberlangsusng dalam suatu kurun waktu tertentu. Hubungan antara investasidan konsumsi ini digambarkan oleh Keynes dalam suatu siklus modelekonomi yang keduanya berakar dari pendapatan. Di lain pihak, Keynes jugamencoba menjelaskan mengenai alur investasi pemerintah yang kemudianbergerak menuju arah tabungan (saving). Saving dapat disebut sebagaiinvestasi ketika hal tersebut dikaitkan dengan bunga. Sehingga jika tabunganmencukupi untuk melakukan investasi, maka bunga akan cenderung turundan dapat menghasil suatu bentuk investasi baru yang menguntungkan.Namun jika tabungan tidak dapat memenuhi syarat investasi, maka d/artikel %20INTERNASIONAL%20.html diakses tanggal 26 Maret 2015
60akan naik dan cenderung menarik minat masyarakat untuk menyimpanuangnya.Keynes juga berpendapat mengenai pentingnya suatu negara untukterlibat dalam organisasi ekonomi dan perdagangan internasional, sepertiInternational Monetary Fund (IMF) dan World Bank. Hal tersebut bagiKeynes dianggap menguntungkan negara karena dengan keterlibatan suatunegara dalam organisasi tersebut dapat membantu secara langsungperekonomian negara yang bersangkutan jika suatu saat mengalami krisis.Oleh sebab itu, tidak heran bahwa Keynes juga merupakan salah satu ekonomyang setuju terhadap pembentukan sistem moneter global, yakni brettonwoods system. Sistem inilah yang kemudian membawa perubahan besar bagikondisi dan sistem perekonomian dunia. Selain itu, Keynes juga menyarankanakan adanya kebijakan pendapatan (income policies).Hal tersebut kemudian dihubungkan pada upaya negara untukmencapai kondisi full employment. Hal tersebut disebutkan oleh Keynes dapatdilakukan melaui perubahan status perusahaan swasta menjadi suatuperusahaan atas nama negara. Disini dapat terlihat bahwa Keynes mendukungpenuh otoritas negara dan pemerintah dalam mengatur ekonomi di negaranya.Perubahan status ini dimaksudkan agar negara dapat lebih dapat leluasadalam mengatur kebijakan yang dikeluarkan perusahaan sehingga dapatmenguntungkan rakyat secara keseluruhan. Melalui hal inilah negara dapatmenciptakan full employment. Sama seperti para ilmuwan lainnya, Keynesjuga menuai kritik dari para pemikir ekonomi lainnya. Hal tersebut terkait
61dengan pendapat Keynes yang mengatakan bahwa inflasi sesungguhnyabukan merupakan masalah dalam bagian ekonomi, namun inflasi lebihcenderung menjadi persoalan dalam bidang politik. Oleh karena pandanganini, Keynes tidak terlalu menyoroti persoalan inflasi sebagai suatu hal yangperlu di atas melalui upaya ekonomi.5Teori makro ekonomi berkembang setelah John Maynard Keynesmenunjukkan kelemahan-kelemahan pandangan para ahli ekonomi klasikmengenai penentuan tingkat perekonomian suatu negara yang didasari olehpenggunaan tenaga kerja penuh. Pandangan Keynes yaitu penggunaan tenagakerja penuh (full employment) adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itudisebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalamperekonomian. Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya peranandari pengeluaran kepada barang dan jasa yang diproduksi oleh sektorperusahaan di dalam menentukan kegiatan ekonomi. Ini berarti analisisKeynes lebih banyak memperhatikan permintaan yaitu menganalisismengenai peranan dari permintaan golongan masyarakat di dalammenentukan tingkat kegiatan ekonomi yang akan dicapai oleh suatuperekonomian.Pada hakikatnya analisis Keynes berpendapat bahwa tingkat kegiatanekonomi negara ditentukan besarnya permintaan efektif yaitu permintaanyang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang dimintayang diwujudkan dalam perekonomian. Bertambah besar permintaan efektif5Ibid.
62yang wujud dalam perekonomian, bertambah pula tingkat produksi yang akandicapai oleh sektor perusahaan. Keadaan ini menyebabkan pertambahandalam tingkat kegiatan ekonomi dan penggunaan tenaga kerja dan faktorfaktor produksi.6B. Pengertian Laba Menurut John Maynard KeynesPada setiap saat usahawan menjual hasil produksinya yang telah jadikepada para konsumen ataupun usahawan lain untuk sejumlah uang. Ia punmengeluarkan sejumlah uang untuk membeli hasil produksi yang jadi dariusahawan lain. Pada akhirnya ia memiliki sejumlah perlengkapan modal,yang didalamnya termasuk baik persediaan barang dalam pengilahan ataumodal kerja maupun persediaan barang jadi.7Sekarang dapat dirumuskan bahwa pendapatan –dimana dalam hal inipendapatan merupakan laba– usahawan ialah selisih nilai barang jadinya yangterjual atas biaya produksinya selama kurun waktu tertentu. Dapat dikatakan,bahwa pendapatan usahawan dianggap sama dengan jumlah yang hendak iamaksimalisasikan, ialah laba kotor dalam arti umum, hal ini sesuai denganpengertian yang umum. Dengan demikian oleh karena pendapatan anggotamasyarakat lainnya adalah sama dengan biaya faktor produksi usahawan,maka pendapatan selurunya omian.html di akses tanggal 26 Maret 2015.7John Maynard Keynes, Teori Umum Mengenai Kesempatan Kerja, Bunga dan Uang terj. WillemH. Makaliwe (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,1991), hal. 48.
63Dalam memperhitungkan pendapatan bersih dan laba bersih bagiusahawan, maka lazimnya dikurangkan jumlah biaya suplementer ebagaimanadirumuskan. Ini disebabkan efek yang psikologis bagi usahawan, bilamana iamempertimbangkan apakah yang dia lakukan bebas menggunakan danmenabung, bagi biaya suplementer boleh dikatakan sama seakan-akan itudiambil dari laba kotornya. Dalam kedudukannya sebagai produsen, yangmemutuskan apakah perlengkapan itu akan digunakan atau tidak, maka biayaproduksi dan laba kotor adalah konsep-konsep yang berarti.8Kegiatan perekonomian sudah dapat dipastikan berorientasi padakeuntungan atau laba. Laba adalah selisih lebih pendapatan atas bebansehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selamaperiode tertentu. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan labasejauh mana suatu perusahaan atau perdagangan memperoleh pendapatan darikegiatan penjualan sebagai selisih dari keseluruhan usaha yang didalam usahaitu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan selama periodetertentu.Arti pendapatan bersih secara sebab penyebab terdapat pada pengaruhpsiklogis dari besarnya biaya suplementer terhadap banyaknya konsumsisekarang, oleh sebab itu pendapatan bersih yaitu apa yang kita anggap orangpada umumnya menghitung sebagai pendapatannya yang tersedia bilamana iaputuskan berapakah akan ia gunakan untuk konsumsi sekarang. Tentu saja hal8Ibid., hal. 52.
64ini satu-satunya faktor yang ia pertimbangkan dalam memutuskan berapabanyak yang akan dikeluarkannya.9Pendapatan total (agregatif, bagi masyarakat sebagai keseluruhan)adalah sama dengan tingkat konsumsi total plus investasi total. Tingkatkonsumsi tergantung dari hasrat perorangan untuk berkonsumsi, dan hasratberkonsumsi itu merupakan fungsi dari pendapatan. Demikian pula tabungan,karena tabungan adalah sisa bagian dari pendapatan yang tidak digunakanuntuk berkonsumsi.10Pada hakikatnya, konsep teori Keynes dapat dipandang sebagai suatuteori tentang pendapatan dan kesempatan kerja. Inti pokok dalam sistempemikiran dan konsep Keynes terdiri dari beberapa faktor penting, yaitu:1. Hasrat berkonsumsi (propensity to consume)Pendapatan total agregat sama dengan konsumsi total agregatditambah investasi total agregat. Tingkat konsumsi bergantung pada hasratseseorang untuk berkonsumsi, yang merupakan fungsi dari pendapatan.Begitu juga dengan tabungan, karena tabungan adalah sisa bagian daripendapatan yang tidak digunakan untuk berkonsumsi. Dan juga tingkatinvestasi yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Atau dengan dirumuskan:I C S i2. Tingkat bunga (interest) yang memiliki kaitan dengan dengan preferensilikuiditas (liquidity preference)9Ibid., hal. 53.Ibid., hal. XXVII.10
penawaran tabungan dan permintaan investasi, melainkan tingkat bungamerupakan variabel bebas (independent) dari kedua hal tersebut. Tingkattabungan adalah suatu fenomena moneter yang tergantung dari keinginanorang menahan tabungannya dalam bentuk dana likuiditas. Sehingga tingkatbunga tergantung dari preferensi likuiditas.3. Efisiensi marginal dari investasi modal (marginal efficiency of capital)Tingkat investasi ditentukan oleh efisiensi marginal dari investasimodal, yang dipengaruhi oleh ekspektasi investor tentang laba yang akandiperoleh di masa depan dari investasi modal yang bersangkutan. Jelaslahbahwa ekspektasi tersebut adalah yang positif dan menguntungkan investoritu.114. Preferensi Likuiditas (Liquidity Preference)Pada saat masa aliran monetarisme, timbul pertanyaan mengenaidemand for money dan supply of money. Pertanyaan ini dijawab oleh Keynesdengan teorinya, liqudity preference, yang menjelaskan tentang bagaimanatingkat bunga ditentukan dalam jangka pendek dan tingkat bunga tersebutdisesuaikan untuk menyeimbangkan demand for money dan supply of money.Teori ini menegaskan bahwa tingkat bunga adalah salah satudeterminan dari berapa banyak uang yang ingin dipegang orang, alasannyakarena tingkat bunga merupakan opportunity cost dari memegang uang. akalah-pemikiran-pemikiran-ekonomi 21.htmldiakses tanggal 26 Maret 2015.
66tiga motif orang yang memegang uang: Motif transaksi, motif berjaga-jaga,dan motif spekulasi.5. Tentang UpahKaum klasik mengatakan bahwa pengangguran tinggi karena upahyang kaku (wage rigidity), yang disebababkan oleh adanya aturan upahminimum (minimum wage), kontrak kerja, dan serikat pekerja (labor union).Keynes menolak semua pendapat klasik yang di atas. Keynesberpendapat bahwa upah nominal lah yang mengikat pekerja danmenyebabkan pengangguran. Sehingga untuk menurunkan pengangguran,solusinya adalah menurunkan upah riil dengan cara menurunkan upahnominal lebih besar dari tingkat inflasi.6. Tentang Tabungan (Saving)Menurut Keynes, tingkat saving harus lebih tinggi dari planinvestmen. Tapi juga tidak baik kalau tingkat savingnya itu berlebihan, karenaakan berdampak pada terjadinya resesi perekonomian bahkan terjadidepresi.12C. Macam-macam Laba Menurut John Maynard KeynesMacam-macam laba menurut John Maynard Keynes dilihat daripehitungan laba yang diperoleh. Beberapa definisi umum penggunaan labaadalah sebagai berikut:12Ibid.
671. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) samadengan biaya dikurangi pendapatan penjualan barang yang dijual dansemua biaya, kecuali untuk bunga, amortisasi, penyusutan dan pajak.2. Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT), atau laba operasi, sama denganbiaya dikurangi pendapatan penjualan barang yang dijual dan semua biayakecuali untuk bunga dan pajak. Ini adalah surplus yang dihasilkan olehoperasi.3. Laba Sebelum Pajak (EBT), atau laba bersih sebelum pajak, sama denganbiaya dikurangi pendapatan penjualan barang yang dijual dan semua biayakecuali untuk pajak. Hal ini juga dikenal sebagai pra-pajak penghasilanbook (PTBI), pendapatan operasional bersih sebelum pajak, atau hanyapendapatan sebelum pajak.4. Laba kotor sama dengan biaya dikurangi pendapatan penjualan barangyang dijual (HPP), sehingga menghilangkan hanya bagian dari biaya yangdapat ditelusuri langsung ke produksi atau pembelian barang.13Laba sebagai tolak ukur bagi perusahaan juga untuk mengetahuitingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Dalam laporankeuangan suatu laba harus disusun secara sistematis dimulai dari pendapatanatau penghasilan diikuti dengan beban-beban yang telah dikeluarkan,sehingga dapat terlihat kemajuan yang telah dicapai oleh perusahaan dalammendapatkan 9/teori-ekonomi-keynes/ diakses tanggal 6 Juni2014
68Makna laba secara umum pada hakikatnya merupakan kenaikankemakmuaran dalam suatu periode yang dapat dinikmati (didistribusi atauditarik) asalkan kemakmuran awal masih tetap dipertahankan. Hal inididasarkan pada konsep pemertahanan kapital.Kapital bermakna sebagai sediaan (stock) potensi jasa ataukemakmuran sedangkan laba bermakna aliran (flow) kemakmuran. Dengankonsep pemertahanan kapital dapat dibedakan antara kembalian atas investasidan pengembalian investasi serta antara transaksi operasi dan transaksipemilik. Lebih lanjut, laba dapat dipandang sebagai perubahan aset bersihsehingga berbagai dasar penilaian kapital dapat diterapkan.14Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilaiprestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti labaper lembar saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalahpendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan danbiaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain:laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.D. Landasan Dalam Menentukan Tingkat Laba Menurut John MaynardKeynesSetiap perusahaan, akan berusaha untuk mendapatka laba sebesarmungkin atau seoptimal mungkin. Untuk mencapai hal tersebut perusahaan14Ibid.
69harus memperoleh pendapatan (income) sebesar mungkin, dan menekan biaya(cost) sekecil mungkin ini yang terkenal dengan persoalan optimalisasi.15Keuntungan ditentukan oleh jumlah modal. Seperti dikatakan Marx:“Modal adalah buruh mati yang bagaikan drakula, hanya jaya denganmenghisap buruh hidup dan semakin panjang hidupnya akan semakin banyakpula buruh yang dihisap”Untuk menjelaskan asal-usul laba dan menganalisa hubungan antaraupah dengan laba, marx memisahkan modal menjadi modal konstanta danmodal variabel. Modal yang ditanamkan dalam persediaan atau bahan mentahatau peralatan yang secara langsung menunjang produktivitas kerja, disebutmarx modal konstant. Modal yang diperuntukkan bagi pembelian tenaga kerjadalam bentuk upah atau nafkah hidup langsung disebutnya modal variabel.16Ricardo membela peningkatan keuntungan dalam pembangunanekonomi sebab pemupukan modal tergantung pada kenaikan tersebut. Ahliekonomi modern seperti W.A. Lewis juga menakankan pentingnyapeningkatan keuntungan bagi pemupukan modal.Tingkat laba menurut Mill, dalam suatu perekonomian, tingkat labaakhirnya cenderung akan menurunkan hasil karena hasil yang semakinberkurang disektor pertanian dan bertambahnya penduduk berdasarkan lajuMalthus. Tidak adanya kemajuan teknologi disektor pertanian dan karenalajunya pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi daripada laju akumulasi15Ibid.Jhingan, M.L. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, terj. D. Guritno (Jakarta: RajawaliPres, 2002), hal. 11616
70modal, maka tingkat laba hanyalah sebatas termudah dan negara beradadiambang keadaan statis.Akan tetapi kecenderungan menurunnya laba dapat dicegah dengansejumlah faktor, diantaranya:1. Kerugian modal pada masa krisis2. Perbaikan teknik3. Perkembangan perdagangan luar negeri4. Pinjaman pemerintah untuk pengeluaran yang tidak produktif5. Dengan mengekspor modal kenegara jajahan untuk memproduksi barangkonsumsi guna keperluan negara asal.Tetapi tak satu pun dari faktor tersebut dapat dilakukan secara terusmenerus dalam jangka waktu yang tak terbatas. Akhirnya laba akanmempunyai kecenderungan berada pada tingkat minimum dan tingkatakumulasi modal menurun.17Dalam teori laba konvensional dibangun diatas filosofis materialismedan sekulerisme. Ilmu ekonomi konvensional sangat memegang teguh asumsibahwa tindakan individu adalah rasional. Rasionality yang dimaksud adalahtindakan individu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan dirisendiri (self interest) yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh aktivitas.Menurut konvensional, rasionalitas diartikan sebagai tindakanmanusia dalam memenuhi keperluan hidupnya yaitu memaksimumkankepuasan atau keuntungan senantiasa berdasarkan pada keperluan (need) dan17Ibid., hal. 107.
71keinginan-keinginan (want) yang digerakkan oleh akal yang sehat dan tidakakan bertindak secara sengaja membuat keputusan yang bisa merugikankepuasan atau keuntungan mereka. Teori laba konvensional mengabaikanmoral dan etika dalam pembelanjaan dan asumsi mereka terhadap unsur waktuadalah terbatas hanya di dunia saja tanpa mengambil hari akhirat (Nur Kholis,2011).Konvensional memandang manusia hanya bersifat materi erekatidakpernahmemperhatikan masalah-masalah yang semestinya harus dijadikan pijakanoleh masyarakat, seperti ketinggian moral dan sifat-sifat terpuji sebagai dasarbagi interaksinya.Kesimpulan yang dapat diambil bahwa bila landasan filosofi sistemekonomi kapitalis adalah sekularisme, yaitu memisahkan hal-hal yang bersifatspiritual dan material (agama dan dunia) secara dikotomis. Landasan filosofisteori laba dalam bisnis menurut konvensional berdasarkan pemikiran manusiayang bisa berubah berdasarkan waktu dan tidak bersifat kekal, serta selalumembutuhkan perubahan tergantung untuk kepentingan apa dan siapa.Tentunya tujuan yang berbeda akan melahirkan implikasi yang berbeda pula.Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaanbiasanya berbeda pada setiap jenis industri. Terdapat beberapa teori yangmenerangkan perbedaan ini sebagai 1/10/teori-laba-ekonomi.html diakses tanggal 26 Maret2015.
721. Teori friksi dari laba ekonomiTeori Friksi Laba Ekonomi, menjelaskan tentang laba/rugi ekonomi.Teori ini menjelaskan bahwa pasar sering tidak berada dalam ekuilibriumkarena perubahan yang tidak diantisipasi dalam permintaan produk ataukondisi biaya.Hasilnya adalah laba ekonomi yang positif atau negatif bagi beberapaperusahaan. Dalam jangka panjang, industri akan melindungi dirinya dengancara memasang penghalang masuk (entry barrier) dan penghalang keluar (exitbarrier), sehingga tingkat pengembalian pun akan menjadi normal(ekuilibrium).2. Teori monopoli dari laba ekonomiTeori ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan, karena faktorfaktor seperti skala ekonomi, persyaratan modal yang tinggi, paten, poliyangmemungkinkan mereka untuk mempertahankan laba di atas normal untukperiode waktu yang lebih panjang.3. Teori inovasi dari laba ekonomiTeori inovasi juga berkaitan dengan friksi. Dalam teori inovasi, labayang diatas normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Walaudemikian, perusahaan yang telah berhasil dalam inovasi tidaklah kebal dariserangan persaingan dari perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena itu,perusahaan perlu melakukan inovasi terus-menerus.
734. Teori kompensasi dari laba ekonomiTeori kompensasi dari laba ekonomi menyatakan bahwa tingkatpengembalian yang diatas normal semata-mata imbalan bagi perusahaan yangsangat berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan, mempertahankan operasiyang efisien, dan sebagainya.E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Laba Perspektif JohnMaynard KeynesSedangkan teori laba dalam konvensional dibangun di atas filosofismaterialisme dan sekulerisme. Ilmu ekonomi konvensional sangat memegangteguh asumsi bahwa tindakan individu adalah rasional. Rasionality yangdimaksud adalah tindakan individu dianggap rasional jika tertumpu kepadakepentingan diri sendiri (self interest) yang menjadi satu-satunya tujuan bagiseluruh aktivitas.Di dalam memperoleh laba diharapkan pelaku ekonomi perlumelakukan suatu pertimbangan khusus dalam memperhitungkan laba yangakan diharapkan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhilaba tersebut.Menurut John Maynard Keynes mengungkapkan bahwa faktor yangmempengaruhi dari pendapatan yang diperoleh adalah tingkat bunga. Yangtersebut berarti bahwa pengaruh perubahan-perubahan secara terbatas dalamhal tingkat bunga bagi kecenderungan berkonsumsi lazimnya adalah kecil.Hal itu bukanlah berarti bahwa perubahan-perubahan dalam tingkat bunga itu
74hanya berpengaruh sedikit atas jumlah-jumlah yang sebenarnya ditabung dandikonsumsikan. Malahan justru sebaliknya. Pengaruh perubahan-perubahandalam tingkat bunga pada jumlah yang sebenarnya ditabung itu sangatpenting, namun arahnya berlawanan dengan apa yang lazimnya diasumsikan.Sebabnya ialah bahwa sekalipun daya tarik pendapatan lebih besar dimasadatang yang akan diperoleh dari tingkat bunga lebih tinggi mempunyaidampak ialah mengurangi berkonsumsi.19Adapun meningkatnya bunga dapat mendorong kita untuk menabunglebih banyak, andaikata pendapatan-pendapatan tidak berubah. Akan tetapi,dalam hal meningkatnya tingkat bunga menghambat investasi, patantersebuthendaknya berkurang sampai dengan kemampuan menabung telah cukupmengimbangi dorongan untuk menabung berdasarkan tingkat bunga yanglebih tinggi.20Menurut konvensional, rasionalitas diartikan sebagai tindakanmanusia dalam memenuhi keperluan hidupnya yaitu memaksimumkankepuasan atau keuntungan senantiasa berdasarkan pada keperluan (need) dankeinginan-keinginan (want) yang digerakkan oleh akal yang sehat dan tidakakan bertindak secara sengaja membuat keputusan yang bisa merugikankepuasan atau keuntungan mereka. Teori laba konvensional mengabaikan19John Maynard Keynes, Teori Umum Mengenai Kesempatan Kerja, Bunga dan Uang terj.Willem H. Makaliwe, hal. 103.20Ibid., hal. 104.
75moral dan etika dalam pembelanjaan dan asumsi mereka terhadap unsurwaktu adalah terbatas hanya di dunia saja tanpa mengambil hari akhirat.Pencapaian tingkat laba yang tinggi adalah tujuan dari suatu individuuntuk kelangsungan kegiatan usahanya, laba yang diperoleh merupakanselisih dari pendapatan dengan semua biaya.21Atas dasar itu maka adalah seperti diungkapkan Mulyadi bahwa labadipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:1. Volume produk yang dijual2. Harga jual produk3. BiayaBiaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yangdikehendaki, harga jual mempengaruhi volume penjualan sedangakanpenjualan berpengaruh langsung terhadap volume produksi dan volumeproduksi mempengaruhi biaya, tiga faktor tersebut saling berkaitan. Olehsebab itu, dalam perencanaan laba jangka pendek, hubungan antara biaya,volume dan laba memegang peranan penting sehingga dalam pemilihanalternatif tindakan dan perumusan kebijakan untuk masa yang akan datang,manajemen memerlukan informasi untuk menilai berbagai kemungkinan yangberakibat terhadap laba yang akan diperoleh.21Ibid.
kerja penuh (full employment) adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian. Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya peranan dari pengeluaran kepada barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor . B. Pengertian Laba Menurut John Maynard Keynes