Transcription

Model Pembelajaran Blended Learning dengan Media Blog(Yane Hendarita)Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan melalui penggunan mediaberbasis teknologi adalah model blended learning. Menurut Driscol (2002) Blendedlearning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkanberbagai teknologi berbasis web, untuk mencapai tujuan pendidikan. Thorne(2013) mendefinisikan blended learning sebagai campuran dari teknologi e-learning dan multimedia, seperti video streaming, virtual class, animasi teks onlineyang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk tradisional pelatihan di kelas.Sementara Graham (2005) menyebutkan blended learning secara lebih sederhanasebagai pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran onlinedengan face-to-face (pembelajaran tatap muka).Penerapan model pembelajaran blended learning dalam kegiatan pembelajarandisekolah menunjukkan peningkatan positip terhadap hasil pembelajaran. Di ningdenganmenggunakan media Moodle pada pembelajaran IPA terpadu dengan temaPelestarian Lingkungan menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif pesertadidik (Budiharti dkk, 2015).Menurut Garner &Oke (2015), pembelajaran blended learning merupakan sebuahlingkungan pembelajaran yang dirancang dengan menyatukan pembelajaran tatapmuka (face to face/F2F) dengan pembelajaran online yang bertujuan untukmeningkatkan hasil belajar peserta didik.

Ilustrasi pembelajaran blended learning.Sumber: ning-solutions/Heinze A dan Procter C,( 2010) menyatakan bahwa blended learning adalahcampuran dari berbagai strategi pembelajaran dan metode penyampaian yangakan mengoptimalkan pengalaman belajar bagi penggunanya. Bonk dan Graham(2006) mendefinisikan blended learning sebagai kombinasi dari dua intruksi modelbelajar dan mengajar: sistem pembelajaran tradisional dan sistem pembelajaranterdistribusi yang menekankan pada peran teknologi komputer. Sementaramenurut Harding, Kaczynski dan Wood (2005), Blended learning merupakanpendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tradisonal tatapmuka dan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online(terutama yang berbasis web) dan beragam pilihan komunikasi yang dapatdigunakan oleh pendidik dan peserta didik. Pembelajaran tatap mukamempertemukan pendidik dengan murid dalam satu ruangan untuk belajardimana terdapat model komunikasi synchronous (langsung), dan terdapatinteraksi aktif antara sesama murid, murid dengan pendidik, dan dengan muridlainnya. Pembelajaran tatap muka memiliki karakteristik terencana dan

ial(Bonk&Graham:2006).Dengan pelaksanaan blended learning ini, pembelajaran berlangsung lebihbermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin diperoleh. SedangkanDriscoll (2002) menyebutkan empat konsep mengenai pembelajaran blendedlearning yaitu:a) Blended learning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan ataumenggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk mencapai tujuanpendidikan.b) Blended learning merupakan kombinasi dari berbagai pendekatanpembelajaran (seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivis-me) untukmenghasilkan suatu pencapaian pembelajaran yang optimal dengan atautanpa teknologi pembelajaran.c) Blended learning juga merupakan kombinasi banyak format teknologipembelajaran, seperti video tape, CD-ROM, web-based training, film)dengan pembelajaran tatap muka.d) Blended learning menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintahtugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik padapembelajaran dan tugas.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa blended learning adalah pembelajaranyang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional:dengan metode ceramah, penuguasan, tanya jawab dan demontrasi), danpembelajaran secara online dengan memanfaatkan berbagai macam media danteknologi untuk mendukung belajar mandiri dan memberikan pengalaman belajarkepada peserta didik. Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwamodel pembelajaran Blended Learning memiliki dari tiga komponen penting yaitu1) online learning, 2) pembelajaran tatap muka, 3) belajar mandiri.Melaluiblended learning dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk

terjadinya interaksi antara sesama peserta didik, dan peserta didik denganpendidiknya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.Secara umum Moore (dalam Albion, 2008) mengklasifikasikan empat jenis interaksiyang terjadi dalam pembelajaran secara online antara lain: (1) interaksi pesertadidik dengan konten merujuk pada pengguna yang terikat dalam informasiinstruksional, (2) interaksi peserta didik dengan interface teknologi : penggunaanteknologi dalam pembelajaran atau interaksi peserta didik dengan interfaceteknologi tersebut bisa disebut jenis interaksi yang lain. Interaksi jenis ini dapatterjadi dalam pembelajaran online, (3) Interaksi dengan instruktur merupakanmetode atau cara instruktur mengajar, membimbing dan mendukung pesertadidik. (4) interaksi peserta didik dengan peserta didik : merupakan cara pesertadidik dalam berkomunikasi dengan sesama peserta didik dalam prosespembelajaran.Lingkungan pembelajaran dalam model blended learning dapat digunakan secaraterpisah karena menggunakan kombinasi media dan metode yang berbeda dandigunakan pada kebutuhan audien (peserta didik) yang berbeda. Misalnya tipeface to face learning terjadi dalam teacher-directed environment dengan interaksiperson-to-person dalam live synchronous (pembelajaran langsung bergantungwaktu) dan lingkungan yang high-fidelity. Sedangkan sistem distance learningmenekankan pada self-paced learning dan pembelajaran dengan interaksi materimateri yang terjadi dalam asynchronous (tidak tergantung waktu) dan lingkunganlow-fidelity (hanya teks).Secara mendasar terdapat tiga tahapan dasar dalam model blended learning yangmengacu pembelajaran berbasis ICT (Ramsay, 2001):(1) Seeking of informationMencakup pencarian informasi dari berbagai sumber informasi yang tersediasecara online maupun offline dengan berdasarkan pada relevansi, validitas,

reliabilitas konten dan kejelasan akademis. Pendidik atau fasilitator berperanmemberi masukan bagi peserta didik untuk mencari informasi yang efektif danefisien.(2) Acquisition of informationPeserta didik secara individu maupun secara kelompok kooperatif-kolaboratifberupaya untuk menemukan, memahami, serta mengkonfrontasikannyadengan ide atau gagasan yang telah ada dalam pikiran peserta didik,kemudian menginterprestasikan informasi/pengetahuan dari berbagai sumberyang tersedia, sampai mereka mampu mengkomunikasikan kembali danmenginterpretasikan ide-ide dan hasil interprestasinya menggunakan fasilitas(3) Synthesizing of knowledgemengkonstruksi/merekonstruksi pengetahuan melalui proses asimilasi danakomodasi bertolak dari hasil analisis, diskusi dan perumusan kesimpulan dariinformasi yang diperoleh.Sementara Carman (2005) menjelaskan lima kunci utama dalam prosespembelajaran blended learning dengan menerapkan teori pembelajaran Keller,Gagné, Bloom, Merrill, Clark dan Gery yaitu:1. Live Event, pembelajaran langsung atau tatap muka secara sinkronous dalamwaktu dan tempat yang sama ataupun waktu sama tapi tempat berbeda.2. Self-Paced Learning, yaitu mengkombinasikan dengan pembelajaran mandiri(self-paced learning) yang memungkinkan peserta didik belajar kapan saja,dimana saja secara online.3. Collaboration, mengkombinasikan kolaborasi, baik kolaborasi pendidikpeserta didik maupun kolaborasi antar peserta didik.4. Assessment, pendidik harus mampu meramu kombinasi jenis assessmenonline dan offline baik yang bersifat tes maupun non-tes (proyek kelas).5. Performance Support Materials, pastikan bahan belajar disiapkan dalambentuk digital, dapat diakses oleh peserta didik baik secara offline maupunonline.

Pembelajaran blended learning hendaknya memudahkan peserta didik danpendidik dalam menjalankan proses pendidikan serta menjadikan peserta didikdan pendidik bekerja sama guna mencapai tujuan pendidikan yang salingmenguntungkan. Pradnyana (2013) menyebutkan tujuan dari pembelajaranblended learning adalah:1) Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar,sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.2) Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi pendidik dan peserta didikuntuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang.3) k,denganmenggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online.4) Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para peserta didik dalampengalaman interaktif. Sedangkan porsi online memberikan peserta didikdengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat,dan di mana saja selama peserta didik memiliki akses Internet.5) Mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melaluipenggunaan metode pembelajaran yang tigamodeldalampengembangan pembelajaran Blended Learning , yaitu model web course, webcentric course, dan web enhanced course:1. Model Web course adalah penggunaan Internet untuk keperluanpendidikan, yang mana peserta didik dan pendidik sepenuhnya terpisah dantidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi,penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnyadisampaikan melalui Internet.2. Model Web centric course adalah penggunaan Internet yang memadukanantara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materidisampaikan melalui Internet,dan sebagian lagi melalui tatap muka yangfungsinya saling melengkapi. Dalam model ini pendidik bisa memberikan

petunjuk pada peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran melaluiweb yang telah dibuatnya. Peserta didik juga diberikan arahan untukmencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka,peserta didik dan pendidik lebih banyak diskusi tentang temuan materi yangtelah dipelajari melalui Internet tersebut.3. Model web enhanced course adalah pemanfaatan Internet untukmenunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas.Oleh karena itu peran pendidik dalam hal ini dituntut untuk menguasaiteknik mencari informasi di Internet, menyajikan materi melalui web yangmenarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui Internet,dan kecakapan lain yang erlebihdahuluharusmemperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, aktifitas pembelajaranyang relevan,serta menentukan aktifitas mana yang relevan denganpembelajaran konvensional dan aktifitas mana yang relevan untuk online learning,bagaimanakah penyampaian kontennya? Berapa persen untuk pembelajaran tatapmuka? dan berapa persen untuk pembelajaran online?Kenney & Newcombe (2011:49), menyatakan bahwa dalam pembelajaran blendedlearning memiliki komposisi 30% untuk tatap muka dan 70 % dari penayanganmateri secara online. Blended learning meningkatkan minat belajar, dengankomposisi 59% peserta didik mengalami peningkatan minat belajar dan 75 % daripeserta didik merasa pendekatan ini membantu mereka memahami materi lebihdalam. Sementara Allen (2007) memberikan kategorisasi yang jelas terhadapblended learning, traditional learning, web facilitated dan online learningberdasarkan persentase konten yang disampaikan secara online dan tatap mukaa.Menurut Allen, online learning jika lebih dari 80 persen program kontennyadisampaikan secara online dan dikatakan blended learning apabila 30 sampai 79

persen program kontennya disampaikan online. Secara lebih terperinci, dapatdilihat melalui tabel berikut:Proporsi konten yangJenis PembelajaranDeskripsi setiap jenisdikirim secara secaraonline,tidakdisampaikandalambentuktulisan atau lisan1 to 29%Diifasilitasi WebPembelajaranmenggunakanfasilitas web untuk memfasilitasisesuatyangsangatpentingdalam pembelajaran tatap sistempengelolaanperkuliahan atau halaman web ,misalnyauntukmempostkansilabus dan soal/bahan ujian.30 to 79%Blended/HybridPembelajarandenganmemadukan sistem online dantatap muka. Proporsi diskusionline,dankadangmenggunakan pertemuan tatapmuka.80 to100%OnlineSebuahpembelajaransebagianbesar atauyangbahkan

seluruhnya menggunakan sistemonline.Jenisinitidakmenggunakan tatap muka samasekali.Sementara di SMK Negeri 3 Wonosari, implementasi model pembelajaran blendedlearning dengan memadukan pembelajaran tatap muka di kelas dan secara onlinemenggunakan e-learning dapat meningkatkan perhatian dan hasil belajar pesertadidik pada mata pelajaran simulasi digital kelas X Audio Video (Farha, 2016). Alwan(2017) melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran blendedlearning dengan aplikasi edmodo pada peserta didik kelas XI IPS melaluipeningkatan hasil belajar peserta didik dari 55,29 menjadi 88,65 dan responpeserta didik secara umum menanggapi positif.Murujuk pada penelitian diatas dapat dilihat bahwa dalam penerapan modelpembelajaran blended learning diperlukan tools atau media berbasis teknologiyang dapat mendukungpenerapan model pembelajaran blended butuhanmodel-modelpembelajaran direkomendasikan blog dapat digunakan sebagai tools atau mediadalam pembelajaran, aplikasi blog yang bersifat opensource mudah untukdimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna. Dengan berkembangnya teknologi web2.0 merubah karakteristik web menjadi lebih dinamis dan interaktifsehinggamelahirkan banyak platform UCG (user generated content) yang memungkinkanpenggunanya untuk dapat me-reuse, reshare, dan recreate konten-konten sesuaikebutuhan. Salah satu platform yang mendukung kegiatan tersebut adalah blogatau weblog.Melalui blog atau weblog yang digunakan dalam pembelajaran,peserta didik dapat mengakses informasi belajar dan meningkatkan keterampilanteknologinya, berbagi dan menggunakan ulang konten-konten pembelajaran. Blogdapat membantu peserta didik meningkatkan kemampuan menulis, berpikir kritis

dan memudahkan peserta didik dan pendidik untuk dapat berinteraksi danberkolaborasi secara global melalui berbagai fitur dan sumber informasi yangdapat mendukung proses pembelajaran (Alexander, 2000; Forsyth, 2001; Deore,2012).Penggunaan blog untuk mendukung penerapan model pembelajaran blendedlearning dapat dilakukan. Merujuk pada penelitian yang dilakukan Nugraha (2015)yang dilatarbelakangi oleh rendahnya minat peserta didik dalam pembelajaranmenulis teks sastra di sekolah khususnya teks cerita pendek menunjukkanmenunjukkan keefektifan penerapan metode pembelajaran blended learningdengan media blog dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek peserta didikkelas X SMA Negeri 9 Bandung. Blog atau weblog dengan kemampuan teknologimelalui fitur-fitur yang ada dapat dimanfaatkan dalam penerapan modelpembelajaran blended learningTahapan Blended Learningsinkronous dalam waktudan tempat yang samaataupun waktu sama tapitempat berbeda.Live EventSelf pacedLearningyaitu mengkombinasikan denganpembelajaran mandiri (selfpaced learning) yangmemungkinkan peserta didikbelajar kapan saja, dimana sajasecara online.Support Materialmengkombinasikankolaborasi, baik kolaborasipendidik-peserta didik maupunkolaborasi antar peserta didik.CollaborationCollaborationpendidik harus mampu meramukombinasi jenis assessmenonline dan offline baik yangbersifat tes maupun non-tes(proyek kelas).

Sintak Blended LearningSeeking ofinformationPencarian informasi dariberbagai sumber informasiyang tersedia secara onlinemaupun offline denganberdasarkan pada relevansi,validitas, reliabilitas kontendan kejelasan akademisAcquisitionofinformationmenemukan, memahami, sertamengkonfrontasikannya denganide atau gagasan yang telah si/pengetahuandariberbagai sumber yang tersedia,sampaimerekamampumengkomunikasikan kembali danmenginterpretasikan ide-ide konstruksipengetahuan melalui prosesasimilasi dan akomodasi bertolakdari hasil analisis, diskusi danperumusan kesimpulan dariinformasi yang diperoleh.Kembalidanmenginterpretasikan ide-ide /offline

LEARNING PATHBLENDED LEARNINGMediaBLOG PENDIDIKSeeking InformationOffineOnlineTatap MukaMandiriacquisition of informationOffineDiskusi KelompokOnlinesynthesizing of knowledgeOffineOnlineDiskusi onlinePresentasikelompokUnggah TugasApersepsiMencariinformasimelalui blogdan sumberonlineMendiskusikanhasil pencarianindividu secarakelompok 2-4Bank Soal di RumahBelajarMendiskusikanmateri secaraonline melauiposting komentardi blog pendidikAssesmentMempresentasikan hasil diskusisecara kelompokdidepan kelasMengunggahtugas hasilrangkumanmateri ke blogpendidik

Sintak Seeking of InformationAktifitas pembelajaranOfflineOnlineTatap Muka:Mandiri:Peserta didik mendengarkan penjelasanPeserta didik secara mandiri mencariinformasi yang relevan baik berupakonsep atau teori tentang topik yangdibahas melalui sumber-sumber belajaroffline dan online (blog) dan memberikomentar pada blog pendidikdari pendidik terkait materi yang akandipelajari dan mencoba menjawabpertanyaan yang diajukan oleh pendidikterkait materi .Pengalaman Belajar1. mendorong kreatiftas peserta didik mencari sumber belajar yang sesuaitoipk2. Mendorong proses berpikir kritis peserta didik3. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menghubungkan topikyang akan dibahas dengan kehidupan sehari-hari4. Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didikKompetensi abad 211. Critical thinking: berpikir kritis untuk dapat menggali jawaban terhadappertanyaan dari pendidik.2. Creative: kreatif untuk mencari jawaban dengan melakukan browsingsumber-sumber informasi secara luas3. Communication: berlatih percaya diri untuk berkomunikasi dengan pendidikatau sesame peserta didik.Pendekatan nMengkomunikasikan

Sintak Acquisition of informationAktifitas pembelajaranOfflineOnlinePresentasi Kelompok:Diskusi Online:Peserta didik mendiskusikan hasilPeserta didik mendiskusikan materisecara online dengan mempostingkomentar di blog. Pendidik dan pesertadidik lain dapat saling menanggapikomen yang masuk.belajar mandiri secara kelompok 2-4orangMenginterprestasi dan mengelaborasiinformasi secara kelompok.Pengalaman Belajar1.2.3.4.5.Mendorong proses berpikir kritis peserta didikMembangun kemampuan untuk elaborasi dan analisaMembangun kemampuan komunikasi peserta didikMembangun kemampuan kerjasama antar sesama peserta didikMenumbuhkan kemampuan peserta didik untuk dapat menentukankeputusanKompetensi abad 211.2.3.4.Critical an diskusikanMengkomunikasikan

Sintak Synthesizing KnowledgeAktifitas pembelajaranOfflineOnlinePresentasi Kelompok:Unggah TugasPeserta didik mempresentasikan hasilPeserta didik mengunggah rangkumanmateri (simpulan) ke blog pendidikdiskusi kelompok kedepan kelasPengalaman Belajar1.2.3.4.5.Mendorong proses berpikir kritis peserta didikMembangun kemampuan komunikasi peserta didikMembangun kemampuan kerjasama antar sesama peserta didikMenumbuhkan kreatifitas peserta didik dalam menyusun presentasiMenumbuhkan kemampuan peserta didik untuk dapat menentukankeputusan6. Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik untuk tampil menyampaikanhasil kerja kelompokKompetensi abad 211.2.3.4.Critical an diskusikanMengkomunikasikanDaftar PustakaAlexander, Laurel. (2000). Education & Training On The Internet. An essensialresources for students, teachers and education providers. Internet Handbook.UKAdri, Muhammad. (2008). Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Pembelajaran.IlmuKomputer.comAlbion, Peter (2008) Web 2.0 In Teacher Education: Two Imperatives For Action.Computers in the Schools, 25 (3/4). pp. 181-198. ISSN 0738-0569

Chaudry, Abdus Sattar. (2015). International Journal Of Digital Sociaty (IJDS), Volume6. Issue 2.Curtis J.Bonk, Charles R. Graham. (2006). The Handbook of Blendedlearning.USA:PfeifferPaull Eggen Don Kauchak, 2012. Strategi dan Model Pembelajaran, Jakarta : PT.IndeksDeore .K.V.T (2012). The Educational Advantages of Using Internet. InternationalEducational E-Journal ISSN 2277-2456, Volume-I, Issue-II, Jan-Feb-Mar 2012Driscoll, M. (2002) Blended Learning: Let’s Get beyond the Hype. IBM Global Services.Forsyth, Ian. (2001). Teaching and Learning Materials and The Internet. 3rd Edition.USAGuedes ,Manuela& Almeida, Pedro. (2012). Multimedia Teaching Contents:Creating and Integrating Activities in New Learning Environments, InteractiveMultimedia, Dr Ioannis Deliyannis (Ed.), InTech, DOI: 10.5772/35981.Izzudin. Syarif.(2012). “Pengaruh model blended learning terhadap motivasi danprestasi belajar siswa smk”. Jurnal Pendidikan Vokasi,Vol 2,Nomor 2,Juni 2012.Hal 234-244.Nugraha, Riyan. (2015). Penerapan Metode Pembelajaran Bauran (Blended Learning)Dengan Media Blog Dalam Pembelajaran Menulis Teks Cerpen. UniversitasPendidikan IndonesiaSpira, Jonathan B. Goldes, David M. (2007). Information Overload We Have Met TheEnemy And He Is Us.Basex, IncGrant Ramsay. 2001. Teaching and Learning With Information and CommunicationTechnology: Succes Through a Whole SchoolThurlow,et al. (2004). Computer Mediated Communication -Social Interaction and TheInternet: Sage PublicationWu, C. (2006). Blogs in TEFL: A new promising vehicle. US-China Education ReviewLink -dan-pemanfaatan-komputer-dikelas 550d69e88133115a2cb1e333 di unduh 24 Januari 2018Blogging for Teaching and Learning: An Examination of Experience, Attitudes, andLevels of Thinkinghttp://www.cedtech.net/articles/43/432.pdf di unduh 20 Januari 2018Using Blogs to Facilitate Interactive and Effective Learning: Perceptions of Preservice Arabic ast/jltr/vol04/05/10.pdf 20 Januari2018THE USE OF CLASSROOM BLOG IN TEACHING WRITING TO JUNIOR HIGH SCHOOLSTUDENTShttp://www.virclass.net/eped/ep tmp/files/17842056574abc85cdf304e.pdf 20Januari 2018Learning to Blog and Blogging to Learn: One Teacher’s Personal l41/fall2013/patriciaHewitt.pdf 20Januari nology/index.html di unduh tanggal19 Januari

1/11/29/28/ di unduh tanggal 25Januari

Secara umum Moore (dalam Albion, 2008) mengklasifikasikan empat jenis interaksi . silabus dan soal/bahan ujian. 30 to 79% Blended/Hybrid Pembelajaran dengan memadukan sistem online dan tatap muka. Proporsi substansi konten . kelas X SMA Negeri 9 Bandung.